Tips Perusahaan Rintisan Bertahan di Tengah Ketidakpastian

Ni Putu Eka Wiratmini
Sabtu, 25 April 2020 | 10:35 WIB
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Aktivitas masyarakat begitu terbatas di tengah pandemi Covid-19, tidak terkecuali perusahaan rintisan yang harus menghadapi sejumlah ketidakpastian.

Kebijakan pembatasan sosial memang membuat masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Alhasil, teknologi digital menjadi salah satu alternatif untuk dapat menjalankan aktivitas.

Perusahaan rintisan sebagaian besar memang bergerak di bidang teknologi digital. Namun, tidak semuanya mendapatkan berkah dari kondisi saat ini.

Direktur Utama PT Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro, yang telah mendanai 13 perusahaan rintisan (startup) perusahaan teknologi, mengaku sebagian besar perusahaan rintisan saat ini mengalami penurunan pendapatan. Aktivitas masyarakat yang terbatas membuat pendapatan perusahaan rintisan menjadi menurun.

Hanya saja, katanya, memang masih ada perusahaan rintisan yang mengalami kenaikan pendapatan, terutama perusahaan yang bergerak bidang pembayaran seperti LinkAja.

Sebagai salah satu portofolio yang dikelola Mandiri Capital, LinkAja mencatatkan kenaikan pendapatan karena pembelian paket internet yang tinggi. Masyarakat saat ini masih memercayakan pembayaran dengan menggunakan LinkAja.

"Pembelian pulsa juga mengalami kenaikan karena study from home, work from home. Jadi, memang salah sedikit dari industri yang diuntungkan," ujar Eddi dalam Dialog Bisnis Strategi Perusahaan Rintisan di Tengah Ketidakpastian, yang diselenggarakan langsung secara virtual oleh Bisnis Indonesia, Selasa (21/4/2020).

Eddi pun memberi sejumlah tips bagi perusahaan rintisan yang bertarung di tengah kondisi ketidakpastian ini. Perusahaan rintisan tersebut setidaknya harus bisa bertahan hingga pandemi Covid-19 berakhir.

Pertama, perusahaan rintisan diminta agar tidak perlu memikirkan ekspansi, peluncuran produk baru, maupun rekrutmen pegawai. Pasalnya, dana yang ada di kas harus dipastikan dapat digunakan untuk bertahan sampai akhir tahun.

Kedua, pendapatan perusahaan rintisan tidak menutupi biaya, dengan didorong oleh penyertaan modal disetor oleh investor.

Ketiga, perusahaan rintisan tentu akan kesulitan mendapatkan pendanaan karena tidak layak di mata perbankan. Selain itu, perusahaan rintisan juga kesulitan melakukan penambahan dana karena investor yang tidak dapat melakukan uji tuntas. Dana kas yang ada saat ini harus dipastikan dapat bertahan hingga akhir tahun.

Menurutnya, tidak masalah jika di tengah kondisi saat ini ada yang mau memulai perusahaan rintisan baru. Hanya saja, sektornya diupayakan relevan dengan kebutuhan saat ini seperti logistik maupun makanan daring berskala kecil.

"Saya selalu bilang sama teman-teman entrepreneur muda yang bikin startup, kalau ide bagus, mau launch saat ini pun bisa juga tidak harus nunggu karena kita tidak tahu pandemi ini sampai kapan," kata Eddi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Zufrizal
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper