Apple Tak Temukan Bukti Peretas Eksploitasi Celah Keamanan

Aprianto Cahyo Nugroho
Jumat, 24 April 2020 | 14:50 WIB
Seorang pembeli mencoba membandingkan ukuran iPhone XS Max dan iPhone XS di gerai Apple Singapura Jumat (21/9/2018)./Reuters-Edgar Su
Seorang pembeli mencoba membandingkan ukuran iPhone XS Max dan iPhone XS di gerai Apple Singapura Jumat (21/9/2018)./Reuters-Edgar Su
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Apple Inc. mengatakan tidak menemukan bukti penyerang cyber mengeksploitasi celah keamanan yang baru ditemukan di aplikasi Mail milik iPhone dan iPad.

Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, AS ini menampik pernyataan oleh perusahaan keamanan siber ZecOps Inc. bahwa celah keamanan perangkat lunak tersebut berpotensi membuat peretas mengakses serta mengeksploitasi iPhone milik penggunanya.

Apple meluncurkan penyelidikan dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa masalah e-mail itu sendiri tidak cukup kuat untuk membuat peretas menembus keamanan yang di dalamnya. Perusahaan juga menambahkan bahwa pihaknya akan segera memperbaikinya.

"Kami telah menyelidiki laporan tersebut secara menyeluruh, dan berdasarkan informasi yang diberikan, telah menyimpulkan masalah ini tidak menimbulkan risiko langsung bagi pengguna kami," kata Apple, seperti dikutip Bloomberg.

"Peneliti mengidentifikasi tiga masalah di aplikasi Mail, tetapi mereka sendiri tidak cukup untuk mem-bypass perlindungan keamanan iPhone dan iPad, dan kami tidak menemukan bukti bahwa masalah tersebut digunakan terhadap pelanggan,” lanjut mereka.

ZecOps yang berbasis di San Francisco mengatakan pada Rabu (22/4/2020) bahwa celah keamanan tersebut dapat dieksploitasi e-mail yang disusupi oleh peretas dibuka pada aplikasi Mail iPhone atau iPad. Celah tersebut mungkin telah digunakan dalam serangan siber.

“Di antara para korban adalah orang-orang dari organisasi Fortune 500 di Amerika Utara dan seorang eksekutif operator telekomunikasi di Jepang, serta seorang jurnalis di Eropa,” ungkap ZecOps dalam laporannya.

Celah tersebut mungkin telah dieksploitasi oleh penyerang sejak Januari 2018, menurut ZecOps, yang mengungkapkan kepada publik ketika Apple mengeluarkan pembaruan beta.

ZecOps memprediksi para penyerang akan menggunakan waktu sebelum patch penuh tersedia untuk menyerang perangkat sebanyak mungkin.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper