Bisnis.com, JAKARTA -- PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memprediksi ada lonjakan trafik jaringan dan layanan berbasis broadband lebih dari 20 persen pada periode Ramadan-Idulfitri 2020, atau meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yakni 12 persen.
Venusiana Papasi, Direktur Network Telkomsel mengatakan prediksi tersebut didasarkan pada catatan perusahaan terkait dengan lonjakan trafik yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir, bahkan sebelum Ramadan dimulai.
Adapun, saat ini Telkomsel mencatat kenaikan trafik jaringan dan layanan berbasis broadband hingga 18 persen, atau naik 2 persen dibandingkan dengan laporan yang dikeluarkan perusahaan pada 15 April 2020 lalu.
Terdapat beberapa faktor yang mendorong terjadinya pelonjakan; Pertama, penggunaan platform e-learning yang tumbuh lebih dari 5.000 persen selama masa bekerja dari rumah.
Kedua, jumlah pengguna layanan video daring tumbuh di atas 5.000 persen, atau 50 kali lipat lebih banyak dari hari-hari biasa; ketiga, penggunaan layanan perpesanan baik tertulis ataupun video masing-masing tumbuh 30 persen dan 25 persen.
Pelonjakan diperkirakan terjadi di 436 titik strategis, yang terdiri atas area residensial dengan 309 titik, rumah sakit rujukan Covid-19 sebanyak 58 titik, jalur transportasi utama sebanyak 38 titik, dan transportasi logistik sebanyak 31 titik.
Perusahaan pun berencana melakukan penambahan kapasitas, antara lain 11.000 base transceiver station (BTS) long term evolution (LTE), 69 combat BTS mobile, dan pembaruan serta optimasi di 6.800 titik BTS.
Sampai dengan saat ini, Telkomsel telah memiliki kapasitas jaringan sebanyak 219.000 BTS dan 87.000 LTE. Adapun, jaringan LTE Telkomsel saat ini telah mencakup 95 persen populasi di Tanah Air.
Sementara itu, jaringan 4G perusahaan telah mencakup 99,8 persen ibu kota kabupaten di seluruh Indonesiadengan kapasitas gateway internet mencapai 6.100 GBPS.
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan upaya pengamanan akses jaringan di titik-titik prioritas tersebut akan dilakukan dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
"Cara yang dilakukan saat ini berbeda, Hampir 100 persen network dijaga secara virtual," ujar Setyanto dalam pertemuan via video daring, Selasa (21/4/2020).
Namun demikian, persiapan pengamanan jaringan tersebut tidak sepenuhnya dlakukan secara virtual. Pasalnya, Telkomsel masih akan menurunkan tim ke lapangan yang dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan standar kesehatan.