Telkom Group Blokir Netflix, Menkominfo: Itu Urusan Bisnis

Akbar Evandio
Rabu, 15 April 2020 | 11:24 WIB
Netflix. Bloomberg
Netflix. Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate menegaskan pemblokiran akses layanan media streaming, Netflix dengan operator Telkom dan Telkomsel adalah urusan bisnis antarperusahaan.

“Netflix kan sudah terbuka, tidak ada yang melarang di Indonesia, sudah bisa ditonton, diakses. Saya pun pelanggan Netflix, saya nonton juga bukan hanya untuk kesenangan saya, tetapi untuk melihat juga kontennya [apakah] sejalan dengan undang-undang kita,” jelasnya melalui live di akun instagram IDN Media, Selasa, (14/4).

Johnny menjelaskan bahwa pemblokiran akses Netflix dengan Telkom dan Telkomsel, adalah urusan bisnis antarperusahaan.

“Tetapi dalam kaitan pemanfaatan Internet Service Provider (ISP). Tentu itu menjadi tugasnya Netflix dengan perusahaan penyelenggara ISP, itu bukan urusan pemerintah lagi, Pemerintah tidak boleh memaksa ISP untuk harus bekerja sama, itu adalah bisnis to bisnis, kita harapkan bahwa Netflix dapat bernegosiasi dengan baik dengan perusahaan yang melayani ISP,” ungkapnya.

Hal ini bukan tanpa alasan, keterbatasan akses terhadap tayangan Netflix sempat menuai kritik dari publik, khususnya pelanggan Telkomsel dan Telkom yang tidak bisa menikmati tayangan dari Netflix.

Johnny mengatakan bahwa Netflix perlu untuk melakukan negosiasi dengan perusahaan tersebut. Hal tersebut disebabkan koleksi film yang ada di Netflix tidak akan mungkin bisa dinikmati tanpa adanya dukungan layanan internet.

“Termasuk di dalamnya [ISP] ada telkomsel, karena telkomsel juga memiliki Indihome, negosiasi diatantara Netflix dengan ISP harus dilakukan dengan baik, karena tidak mungkin Netflix bisa ditonton tanpa adanya internet dan tidak mungkin internet ada tanpa ada investasi,” jelasnya

Johnny menjelaskan platform digital dapat beroperasi kalau ada internet, karenanya harus dapat bisa bekerja dengan baik antara mereka dengan penyelenggara internetnya.

Dia mengakui tidak mungkin ikut campur dalam pembicaraan bisnis antara mereka perusahaan perusahaan selular atau ISP pasti sudah menginvestasikan terlebih dahulu untuk memungkinkan adanya internet service.

"Karena mereka (ISP) sudah mengeluarkan investasi yang besar sekali untuk membangun infrastruktur telekomunikasi, apakah itu kabel fiber optik, satelit atau bahkan peralatan-peralatan lainnya yang ada di ground BTS dan investasi ini mahal, setelah itu mereka menyiapkan tersedianya internet, dan dihilir ada aplikasi, platform digital maka dari itu perlu ada negosiasi," jelasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper