Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi melihat operator perlu mengantisipasi kenaikan trafik yang signifikan saat Ramadan hingga Idul Fitri tahun ini.
“Tahun lalu kan naik 30 hingga 40 persen, tetapi tahun ini mungkin berbeda. Bilamana pandemi Covid-19 tetap terjadi, tahun ini trafik bisa naik 100 persen dibanding hari-hari biasa,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Jumat, (10/4)
Heru mengatakan lonjakan trafik kala Ramadan dan Lebaran tahun ini berpotensi meningkat tajam, karena didukung dengan himbauan pemerintah untuk di rumah saja dan tidak melakukan mudik, sehingga internet khususnya trafik seluler akan terus dibanjiri pengguna video call.
“Nah, untuk antisipasi macetnya trafik pemerintah dan operator harus siap,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Heru menilai bawhwa drive test harus segera dilakukan di seluruh kota terdampak, bahkan hingga kampung-kampung untuk memastikan bukan saja jaringan aman tapi cuma memenuhi kebutuhan internet atau trafik data masyarakat yang akan naik tajam saat lebaran nanti.
“Makanya saya berulang kali mengingatkan agar jangan fokus hoax terus, sebab pekerjaan rumah di kala pandemi covid-19 di sektor teknologi informasi dan komunikasi ini banyak dan itu tidak bisa dilakukan menggunakan cyber drone tapi harus dicek ke lapangan, ada strategi bilamana jaringan padat serta dimonitotlr terus kelancarannya dari H-7 hingga H+7,” terangnya.
Dari sisi pelaku, Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan persiapan yang berkesinambungan untuk menyambut momen hari besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI), Natal, dan Tahun Baru dengan meliputi aktivitas uji jaringan di seluruh wilayah, termasuk jalur transportasi serta titik moda transportasi seperti bandara, terminal, dan stasiun.
“Sehubungan dengan adanya kondisi darurat pandemi Covid-19, yang diikuti adanya himbauan dari Pemerintah RI agar masyarakat tidak melakukan aktivitas mudik, terutama untuk ASN, TNI, dan POLRI. Kami telah melakukan pengamanan jaringan, terutama untuk akses layanan broadband, yang difokuskan di wilayah residensial,” ungkapnya.
Denny mengatakan bahwa pihaknya juga telah mempersiapkan seluruh ekosistem layanan gaya hidup berbasis broadband dan digital serta mengoptimalkan fungsi seluruh spektrum besar yang mereka miliki, yakni frekuensi 900, 1.800, 2.100, dan 2.300 Mhz.
Sementara itu, VP Technolgy Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan kecukupan kapasitas dengan pengaturan route trafik dan pemasangan perangkat tambahan (Mobile BTS) dilokasi lokasi tujuan mudik.
“Pengaturan ini dilakukan dengan presiksi traffik tinggi dan menjaga kualitas jaringan secara intensif melalui Monitoring NOC [Network Operation Center] dan penyelenggaraan satuan tugas tim lapangan gerak cepat penanganan gangguan,” terangnya.
Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung Ian Joseph Matheus Edward mengatakan bahwa operator perlu mempertimbangkan strategi akan optimasi sistem awan (cloud) ataupun Content Data Network (CDN), karena kemungkinan beban trafik tidak berpindah dan potensi bertambahnya lonjakan trafik.
“Di awal bulan Ramadhan dan pas lebaran trafik akan meningkat lebih dari 50%, karena silaturahmi mohon maaf lahir dan bathin dilakukan secara darinh. Operator perlu siap untuk menghadapi hal ini,” ujarnya.