Pengamat: Pembelian Saham BIRD oleh Gojek jadi Jalan Tengah

Rahmad Fauzan
Jumat, 21 Februari 2020 | 21:19 WIB
Pengemudi mengisi daya taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi mengisi daya taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pembelian saham PT Blue Bird Tbk. oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek dinilai menjadi jalan tengah persaingan antara layanan transportasi daring dan konvensional.  

Pengamat Ekonomi Digital dari Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menilai pembelian sebagian saham milik PT Blue Bird Tbk. oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) sudah bisa diduga sebelumnya.

"Pembelian saham Blue Bird oleh Gojek sudah sangat bisa diduga. Mulai dari bergabungnya aplikasi Gojek ke dalam pelayanan Blue Bird beberapa tahun lalu," ujar Fithra kepada Bisnis, Jumat (21/2/2020).

Pembelian saham Blue Bird oleh Gojek juga dinilai sebagai jalan tengah dari 'gesekan' antara perusahaan transportasi daring dan konvensional. Dalam kondisi tersebut, kedua jenis perusahaan pada akhirnya akan mengambil inisiatif untuk menemukan jalan tengah melalui kolaborasi.

Ke depannya, kolaborasi antara Gojek dan perusahaan berkode saham BIRD tersebut diprediksi memberikan dampak yang signifikan bagi kedua perusahaan.

"Kita melihat proses bisnis baru yang saling menguntungkan. Di satu sisi Gojek dapat menambah armada, di sisi lain sopir taksi Blue Bird yang sebelumnya mengalami gejolak pendapatan karena tersaing, sekarang bisa menikmati layanan yang disediakan Gojek. Salah satu perekatnya adalah kepemilikian bersama," sambungnya.

Kolaborasi kedua perusahaan juga akan menguatkan jaringan dan kapasitas kedua perusahaan. Menurutnya, kepemilikan saham bersama ini akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Sebagai informasi, sejak pembelian saham dilakukan pada 13 Februari 2020 silam, Bloomberg mencatat saham BIRD terus melemah. Pelemahan terus terjadi sepanjang perdagangan pekan ini.

Sepanjang perdagangan pekan ini, saham BIRD terkoreksi 2,9 persen pada harga 2.340 per saham.  Saham BIRD hanya ditutup menguat pada perdagangan Selasa 18 Februari 2020 sebesar 1,25 persen dan ditutup stagnan pada perdagangan Kamis 20 Februari 2020. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper