YouTube Makin Diminati Pemasang Iklan

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 30 Januari 2020 | 16:19 WIB
Ilustrasi YouTube./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Ilustrasi YouTube./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – YouTube mengklaim jumlah iklan yang muncul di platform tersebut terus meningkat sejak 2017 lalu. Pertumbuhan juga diiringi dengan tren peningkatan iklan dari yang berdurasi pendek ke iklan berdurasi panjang.  

Creative Lead Google Indonesia, Ishak Reza mengatakan bahwa penetrasi gawai dan internet yang terus meningkat serta perubahan perilaku masyarakat yang makin gemar menonton dari layar gawai, menjadi pemicu utama peralihan iklan dari layanan konvesional ke digital atau platform dalam jaringan (daring).

Di samping itu, sambungnya, peralihan juga dikarenakan perusahaan merasakan dampak yang signifikan dengan memasang iklan di YouTube.

Reza tidak menyebutkan persentase peningkatan pemasang iklan melalui platform YouTube. Reza hanya memberitahukan bahwa pada periode 2017 – 2019, perbandingan antara iklan berdurasi panjang (long form)dengan iklan berdurasi pendek (short form) yiatu 38 berbanding 12.

Iklan berdurasi pendek adalah iklan yang berjalan dengan durasi 45 detik. Jika sebuah perusahaan mengemas iklan di atas 45 detik, maka termasuk dalam kategori iklan berdurasi panjang. Adapun, skema pemungutan tarif iklan di YouTube diberlakukan apabila durasi menonton iklan oleh pengguna YouTube di atas 30 detik.  

Artinya makin lama, durasi iklan yang dipasang di YouTube makin panjang. Disebabkan, pemasang iklan mulai fokus dalam menyajikan iklan yang menarik dan bercerita.  

“Bahkan ada yang ditumpuk, satu konten YouTube ditumpuk dengan dua iklan. Jadi makin banyak orang menjangkau YouTube,” kata Reza di Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Di samping itu, sambungnya, sepanjang Juli – Desember 2019, sektor industri yang memasang iklan di YouTube juga makin banyak. Mulai dari industri makanan sampai industri peraratan berat.

Adapun saat ini industri yang paling banyak memasang  iklan di YouTube  adalah industri makanan, perjalanan dan kecantikan.  

Sementara itu, VP Marketing Communications PT Bank Central Asia Tbk. Norissa Saifuddin mengatakan bahwa sebagai perusahaan perbankan kehadiran YouTube merupakan hal yang penting untuk merangkul dan mendekatkan perseroan dengan masyarakat dan pelanggan.

BCA menggunakan kanal YouTube untuk memperkenalkan produk-produk layanan mereka, dengan kemasan iklan yang lebih menarik dan tidak kaku.

“Kami melakukan kampanye bikin video. Pola pikir kami adalah mobile first video," kata Norissa. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper