1. Indonesia Belum Siap Manfaatkan Potensi Ekonomi Digital
Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan ekonomi digital pada masa depan. Meski demikian, pemerintah masih dihadapkan pada kendala ketidaksiapan dari berbagai sisi.
Hal tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada Senin (16/11/2019).
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Kuartal IV/2019, OONA Tutup Operasi di Indonesia
Manajemen OONA Global Indonesia secara resmi akan menutup seluruh operasi perusahaan di Indonesia pada kuartal IV/2019.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com dari pihak OONA, Senin (16/12/2019), seluruh tim pendukung kegiatan operasional aplikasi mobile televisi OONA dan televisi aplikasi berbasis android box yang ada di Indonesia telah diberhenti-tugaskan.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Kecepatan Unggah Seluler Makin Baik, Telkomsel Paling Bersinar
Opensignal, perusahaan swasta yang mengkhususkan diri dalam pemetaan cakupan nirkabel, mengungkapkan bahwa kecepatan unggah operator seluler di Indonesia main baik pada Desember 2019, dibandingkan dengan pertengahan tahun lalu.
PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menjadi operator dengan kecepatan unggah tercepat di Indonesia. Telkomsel mencatat rata-rata kecepatan unggah sebesar 5,4 Mbps untuk semua jaringan (3G/4G). Angka tersebut naik 1,7 Mbps dibandingkan dengan laporan Opensignal pada Juli 2019 lalu yaitu sebesar 3,7 Mbps.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. XL Luncurkan Axis Forever Play untuk Gamers
PT XL Axiata Tbk. melalui Axis meluncurkan program “Axis Forever Play” dan produk “Axis Unlimited Gaming” untuk membuat pelanggan makin nyaman dalam bermain gim.
Produk ini memungkinkan pelanggan mendapatkan bonus kuota games sebesar 1GB/hari khusus untuk bermain gim, yang dapat dimanfaatkan sejak 16 Desember 2019.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Menkominfo Diminta Evalusi Proyek USO
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) diminta untuk mengevaluasi proyek Universal Service Obligation (USO) yang dikerjakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Direktur ICT Institute, Heru Sutadi mengemukakan alasan USO harus dievaluasi karena banyak hal yang dinilai tidak efisien serta menjadikan BAKTI seolah-olah operator yang berkompetisi dengan pelaku usaha di lapangan.
Baca berita lengkapnya di sini.