Bisnis.com, MELBOURNE — Layanan teknologi Telstra Purple yang baru diluncurkan dalam pameran teknologi Telstra Vantage 2019 di Melbourne, Australia, 4—5 September 2019 akan dapat melayani pelanggan korporasi di Indonesia melalui Telkomtelstra.
Telkomtelstra merupakan perusahaan patungan antara Telstra dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. yang didirikan pada 2014.
Telstra Purple merupakan hasil konsolidasi layanan bisnis teknologi dari sembilan perusahaan yang sudah diakuisisi oleh Telstra.
Sembilan entitas yang tergabung dalam Telstra Purple meliputi VMTech, MCC, Readify, Kloud, Bridgepoint, O2, NSC, iVision, dan perusahaan asal Inggris Company85.
Untuk pertama kalinya, layanan teknologi Telstra Purple akan disediakan di Australia, Singapura, Hong Kong, dan Inggris.
Namun, Pimpinan Telstra Purple Christopher Smith mengatakan bahwa layanan Telstra Purple tetap bisa dinikmati oleh pelanggan korporasi di Indonesia melalui Telkomtelstra.
"Di Indonesia kami punya joint venture yaitu Telkomtelstra sehingga bisa mendukung bisnis Telstra di Indonesia," katanya di sela-sela acara Telstra Vantage 2019 di Melbourne Convention and Exhibition Center, Kamis (4/9/2019).
Selain Australia, jelasnya, Telstra Purple memiliki target pasar perusahaan-perusahaan multinasional di dunia. "Jadi, [melalui Telstra Purple] kami membawa semua kapabilitas ke semua negara dan kapabilitas Telstra Purple memimpin di semua bisnis."
CEO Telkomtelstra Erik Meijer menambahkan bahwa pada dasarnya sejak Telstra Purple diluncurkan, Telkomtelstra merupakan bagian dari Telstra Purple.
"Telkomtelstra dihitung sebagai jaringan dari Telstra Purple. Kenapa demikian? Karena Telstra Purple ini pada dasarnya adalah kumpulan dari semua bisnis enterprise services-nya Telstra," jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa dalam waktu 10 tahun belakangan ini, Telstra mengakuisisi banyak perusahaan di bidang layanan teknologi serta membangun sendiri banyak keahlian di servis, konsultasi, keamanan siber, dan sebagainya. "Itu dulu masih cabutan, masing-masing ada tim A, B, C, D. Nah, sekarang itu digabung menjadi satu anak perusahaan namanya Telstra Purple," ujarnya.
Dengan konsolidasi tersebut, jelasnya, membuat fleksibilitasnya meningkat.
Erik mencontohkan Telstra Purple di Inggris yang sudah bekerja sama pengembangan teknologi bandara di London. "Itu sangat canggih. Karena ini kami sekarang satu payung maka teknologi automasi itu bisa dibawa ke Indonesia dan ini bisa dieksplorasi."
Layanan lainnya seperti awan (cloud) juga bisa diadopsi dari Telstra Purple di Singapura. "Mereka adalah ahli-ahli di bidang migrasi cloud baik itu cloud migrasi ke Microsoft, ke Amazon, atau ke Google," jelasnya.
Oleh karena itu, Erik menegaskan bahwa relevansi antara Telstra Purple dan Telkomtelstra sangat jelas karena semua lini bisnisnya Telstra Purple saat ini merupakan lini bisnis utama dari Telkomtelstra.
"Mulai dari manage cloud services, manage network services, manage security services, unifed communication, professional services. Jadi, memang sangat nyambung," kata Erik.