Sharing Infrastruktur Telko di Ibu Kota Baru: Makin Banyak, Makin Efisien

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 4 September 2019 | 13:31 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Smartfren Telecom Tbk. menyambut dengam positif rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika yang ingin agar pembangunan jaringan tulang punggung ibu kota baru dilakukan dengan skema berbagi jaringan. 

Deputy CEO PT Smartrfren Telecom Tbk. Djoko Tata Ibrahim mengatakan, investasi yang harus digelontorkan untuk membangun jaringan di Kalimantan sangat besar. 

Hadirnya kebijakan berbagi atau sharing infrastruktur telekomunikasi akan mengurangi beban biaya gelar jaringan.

Dia mengatakan, efisiensi skema pembangunan infrastruktur tulang punggung Singkawang ke Balikpapan bersama-sama oleh lima operator mencapai 80%. Artinya, provider hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar 20% dari total biaya gelar jaringan yang seharusnya dibayar.

Jika berkurang dari lima operator, beban yang ditanggung akan semakin besar. Begitu pun sebaliknya. 

“Kalau lima operator seluler yang sharing artinya cuma 20%,” kata Djoko kepada Bisnis.com, Selasa (3/9/2019). 

Djoko menambahkan berbagi infrastruktur merupakan hal yang sangat positif sebab memungkinkan cakupan perseroan makin luas.

Di samping itu, dengan label ibu kota yang melekat di Kalimantan Timur, kata Djoko, harus dialirkan jaringan internet cepat 4G dan 5G. 

Skema berbagi infrastruktur pasif, kata Djoko, merupakan hal yang wajar dan tidak melanggar peraturan. Berbagi infrastruktur pasif sudah sering terjadi di bisnis telekomunikasi. 

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan bahwa pembangunan infrastrutur telekomunikasi untuk calon ibu kota baru harus dilakukan bersama-sama atau sharing infrastruktur agar tercipta efisiensi dalam penggelaran jaringan

Menkominfo Rudiantara mengatakan Kemenkominfo telah memiliki konsep pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Kalimantan. Dia mengatakan terdapat dua konsep pembangunan jaringan telekomunikasi.

Konsep pertama adalah dengan menarik kabel serat optik dari ujung Palapa Ring Barat, Singkawang, ke Ekotambai, dari Ekotambai pembangunan terpecah menjadi dua ke arah Nunukan, sejalan dengan pembangunan jalan perbatasan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,  atau  ke arah Long Tuju—Sendawa—Balikpapan.

Konsep kedua adalah menarik serat optik dari Singkawang—Sanggau—Nangga Pinoh—Kualu Kurun—Muara Teweh—Sendawa—Balikpapan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper