Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. menyatakan perusahaan tetap mempertahankan penggunaan teknologi base transceiver station berteknologi 2G di daerah pelosok sambil memangkas BTS berteknologi serupa di area perkotaan.
Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan BTS 2G yang dikurangi oleh perseroan rata-rata berada di wilayah perkotaan. Di wilayah tersebut, sambungnya, mayoritas pelanggan sudah beralih menggunakan layanan 4G dan 3G.
Pengurangan tersebut dilakukan secara bertahap karena XL Axiata juga memiliki komitmen untuk tetap menjaga kenyamanan pelanggan-pelanggan yang masih menggunakan layanan 2G.
“Pelanggan yang masih menggunakan 2G rata-rata berada di wilayah pelosok, sedangkan kami juga memiliki komitmen untuk tetap menghadirkan layanan seluler bagi masyarakat yang berada di pelosok tersebut,” kata Ayu kepada Bisnis, Rabu (8/5/2019).
Ayu mengatakan frekuensi 2G yang sudah tidak digunakan dialihkan untuk 4G sehingga dapat meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan 4G XL Axiata. Sepanjang kuartal I/2019, XL Axiata telah menggelontorkan capex senilai Rp2,477 triliun, mayoritas digunakan untuk pembangunan infrastuktur termasuk BTS, jaringan serat optik serta IT.
Berdasarkan info Memo XL Axiata kuartal I/2019 total BTS yang dimiliki oleh XL Axiata sebanyak 122.175 BTS tumbuh 15% secara tahunan. BTS 4G naik 64% secara tahunan menjadi 33.106 BTS, sedangkan BTS 2G turun 2% pada kuartal I/2019 menjadi 36.929 BTS.
Sebelumnya, XL Axiata menyampaikan akan memadamkan BTS 2G yang mereka miliki. Dalam laporan tahun 2018. XL Axiata mengaku mengalami kerugian hingga Rp3,3 triliun, disebabkan oleh beban biaya penyusutan yang dipercepat.
Beban penyusutan yang dimaksud adalah biaya penyusutan yang dipercepat pada kuartal IV/2018 sehubungan dengan pengurangan penggunaan jaringan 2G, terutama yang telah dimatikan, dibongkar dan usang atau tidak lagi digunakan.
Baca Juga Gojek Investasi di Startup Ojek Afrika |
---|
Selain itu, alasan XL Axiata memadamkan 2G karena ingin lebih berfokus pada bisnis data. Sejak awal tahun 2018, XL Axiata telah mulai mengurangi jaringan 2G di area tertentu sambil mengurangi kapasitas di area lain yang penggunaan 2G tercatat menurun.