Bisnis.com, JAKARTA — 7.5 Degree, situs media berbahasa terkait industri New Economy di Asia Tenggara, pada hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan pendanaan tahap awal (seed funding) dengan jumlah yang tidak disebutkan dari East Ventures.
Investasi ini akan mempercepat misi 7.5 Degree untuk menjadi sumber informasi paling akurat bagi para penjelajah industri New Economy di Asia Tenggara, serta merekrut lebih banyak jurnalis lokal - terutama di Indonesia, Vietnam, dan Singapura.
Situs media 7.5 Degree pertama kali meluncur di Singapura pada bulan September 2017. Sejak saat itu, startup tersebut telah melayani baik pelaku startup di Cina maupun Asia Tenggara dengan lebih dari 350 artikel berbahasa Cina, membahas segala hal terkait ekonomi internet di Asia Tenggara, ulasan mendalam terkait sektor logistik dan fintech di Indonesia, serta sektor e-commerce di Thailand dan Vietnam.
Baca Juga Gojek Investasi di Startup Ojek Afrika |
---|
7.5 Degree mendistribusikan artikel mereka lewat berbagai kanal, seperti WeChat, dan telah menjadi salah satu sumber berita terdepan bagi media-media raksasa di China. Startup tersebut tidak ingin menjembatani kedua wilayah hanya dengan berita dan ulasan pasar saja. Pada bulan Desember 2018, 7.5 Degree meluncurkan Invmall, sebuah layanan baru yang bertujuan untuk mendorong interaksi antara pelaku bisnis teknologi di Asia Tenggara dan Cina.
Platform tersebut menghadirkan layanan “penghubung” yang memungkinkan para founder startup di Asia Tenggara untuk langsung berhubungan dengan investor dari Cina (atau sebaliknya) lewat email atau WhatsApp. 7.5 Degree juga memungkinkan pengguna untuk menemukan informasi-informasi penting terkait mitra potensial mereka.
“Hanya ada sedikit sekali penyedia layanan yang bisa memenuhi kebutuhan startup tahap awal lokal untuk mendapatkan pendanaan. Jika kami bisa membantu para entrepreuneur untuk mendapatkan pendanaan tahap awal dari investor institusi, baik dari Cina maupun Asia Tenggara, hal ini akan membuka kesempatan yang besar bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Li Yufu, Co-Founder dan CEO dari 7.5 Degree, ujarnya, seperti dikutip, Rabu (8/5).
Baca Juga Pelanggan Seluler Makin Lapar Data |
---|
Founder 7.5 Degree, Li Yufu and Lin Xibang, melihat kebutuhan untuk menjembatani wilayah Asia Tenggara dan China. Terlebih lagi jika kita melihat bagaimana pasar Asia Tenggara kian berkembang pesat dengan kemunculan banyak entrepreneur, serta besarnya gelombang para investor dan entrepreneur Cina yang “menjelajah” ke wilayah ini.
Kedua founder mendirikan 7.5 Degree begitu mereka lulus dari Nanyang Technological University. Dengan layanan utama sebagai media berbahasa Mandarin, startup tersebut memposisikan diri mereka sebagai platform informasi dan layanan terkait industri New Economy di Asia Tenggara.
Demi lebih mendorong kolaborasi dan komunikasi antara investor dan entrepreneur dari Cina dan Asia Tenggara, 7.5 Degree secara rutin mengadakan “SEA-Commerce Summits” di pusat ekonomi internet di Asia, seperti Singapura, Beijing, Ho Chi Minh, Bangkok, dan Jakarta. Acara mereka selanjutnya akan diadakan di Jakarta pada tanggal 17 Mei 2019 mengundang lebih dari 200 praktisi dari kedua wilayah untuk mendengar diskusi panel dari para investor, termasuk Melisa Irene, Partner dari East Ventures.
Menurut laporan e-Conomy SEA 2018 yang disusun oleh Google dan Temasek, pasar internet ekonomi di Asia Tenggara diperkirakan akan melampaui US$240 miliar (sekitar Rp3.430 triliun) pada tahun 2025. Sektor e-commerce, transportasi online, fintech, dan logistik terus berkembang setiap detik. Perusahaan investasi dari Jepang, Cina, dan Timur Tengah pun tengah aktif mencari unicorn selanjutnya dari wilayah ini.
Willson Cuaca, Managing Partner dari East Ventures, menyatakan, pihaknya belum pernah melihat sebuah situs berita khusus untuk Asia Tenggara dan China seperti 7.5 Degree sebelumnya. Perusahaan ini menjembatani dua pasar dan membawa berita-berita terbaik dari wilayah ini ke China.