Dapat Rp47 Triliun, Tri Bilang Bukan untuk Akuisisi

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 7 Mei 2019 | 10:11 WIB
Logo Hutchison 3 Indonesia/H3I
Logo Hutchison 3 Indonesia/H3I
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutchison 3 Indonesia mengungkapkan tambahan modal yang diberikan pemegang saham akan tidak akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan operator seluler.

Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia), Danny Buldansyah mengatakan dana segar senilai Rp47 triliun dari pemegang saham beberapa waktu lalu akan dimanfaatkan untuk  penguatan finansial perseroan seperti membayar hutang dan belanja modal.

Adapun jika dikaitkan dengan konsolidasi, sambungnya, dana tersebut berguna untuk meningkatkan valuasi perusahaan bukan untuk mengakusisi operator seluler.

“Saat ini ekuitas perusahaan relatif rendah, maka ekuitasnya oleh pemegang saham dipertinggi, semacam swap. Yang pasti kalau hutangnya sudah berkurang, bayar bunganya sudah berkurang, jika konsolidasi valuasinya akan membaik,” kata Danny kepada Bisnis, Kamis (2/5/2019).

Danny menambahkan dalam merger dan akuisisi, pihaknya ingin berada di posisi perusahaan yang mengakuisisi bukan diakuisisi. “Kami mau mengakuisisi, kami juga mau sampai pada level merger, tapi kami pasti mau ada di Indonesia, dan pasti kami tidak mau menjadi minoritas,” kata Danny.

Sebelumnya, Hutchison Asia Telecom (HAT) dan PT Tiga Telekomunikasi yang terafiliasi dengan pengusaha Garibaldi Thohir menyuntik modal segar sekitar Rp47 triliun dengan membeli saham baru yang diterbitkan oleh PT Hutchison 3 Indonesia.

Penerbitan saham baru itu diserap oleh Hutchison Asia Telecom dan Tiga Telekomunikasi, sedangkan PT Cyber Access Communications yang sebelumnya merupakan pemegang saham mayoritas sebesar 65% tidak mengeksekusi seluruh haknya.

Setelah aksi korporasi itu rampung, Hutchison Asia Telecom bakal menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 66% dengan menyerap saham baru senilai Rp31 triliun, sedangkan kepemilikan Cyber Access Communications turun menjadi 1%.

Sementara itu, kepemilikan Tiga Telekomunikasi turun menjadi 33% dari sebelumnya 35% karena perusahaan tersebut hanya membeli saham baru sebesar Rp16 triliun— Rp17 triliun.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper