Direktur Ritel Apple Akan Hengkang saat Penjualan iPhone Melambat

Aprianto Cahyo Nugroho
Rabu, 6 Februari 2019 | 09:40 WIB
Angela Ahrendts saat menjelaskan strategi ritel Apple dalam sebuah wawancara dengan LinkedIn. Video diposting LinkedIn Editors di Youtube 19 September 2017.
Angela Ahrendts saat menjelaskan strategi ritel Apple dalam sebuah wawancara dengan LinkedIn. Video diposting LinkedIn Editors di Youtube 19 September 2017.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Apple Inc. mengatakan Angela Ahrendts, kepala operasi ritel, akan meninggalkan perusahaan pada bulan April setelah menduduki posisi tersebut sejak 2014.

Produsen iPhone ini mengatakan Ahrendts mengejar mimpi pribadi dan profesionalnya yang baru. Sebagai pengganti Ahrendts, Apple akan mengangkat Deirdre O'Brien yang saat ini menjabat sebagai direktur SDM perusahaan.

Ahrendts (58 tahun) bergabung dengan Apple setelah menjabat sebagai chief executive officer Burberry Group Plc selama hampir delapan tahun.

Kepergian direktur ritel ini terjadi di saat Apple tengah berjuang dengan penjualan iPhone yang melambat. Perusahaan bulan lalu melaporkan pendapatan dari smartphone ikoniknya ini turun 15% pada kuartal IV/2018 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Di Apple, Ahrendts merombak operasi ritel perusahaan, mendesain ulang toko dengan rencana ruang yang lebih terbuka, dan fokus pada upaya mendorong para "jenius" layanan pelanggan keluar dari balik meja formal.

Di bawah pengawasannya, Apple memperluas toko ke berbagai wilayah termasuk Meksiko, Korea Selatan, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Dia juga melakukan sinergi toko konvensional Apple dengan bisnis online-nya, dan merenovasi puluhan gerai ritel lama. Apple memiliki lebih dari 500 toko di sekitar 25 negara dengan puluhan ribu karyawan.

"Ritel adalah landasan kesuksesan Apple," kata Michael Gartenberg, mantan eksekutif pemasaran senior di Apple, seperti dilaporkan Bloomberg. “Ahrendts berhasil membawa obor pada visi Steve Jobs untuk Apple di ritel. Sulit untuk mencari penggantinya."

Toko ritel Apple adalah yang paling menguntungkan di dunia, dan di bawah Ahrendts kinerjanya membaik. Penjualan rata-rata per kaki persegi naik dari US$4.640 pada 2013 menjadi lebih dari US$ 5.600, menurut EMarketer.

Tetap saja, analis senior Apple, Gene Munster mengatakan, kelemahan masih ada di toko-toko perusahaan.

“Fokusnya adalah mengintegrasikan pengalaman online dan offline, yang dalam beberapa hal menjauhkan fokus dari pengalaman di dalam toko yang luar biasa,” kata Munster, managing partner di Loup Ventures.

"Toko konvensional masih memiliki gesekan di sekitar pengalaman konsumen, dan Apple berkomitmen untuk membuatnya lebih baik,” lanjutnya.

Ahrendts menghindari diskon dan promosi besar selama event belanja penting seperti Black Friday. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Apple mengubah pendekatan ritelnya ketika penjualan iPhone terbaru tidak memenuhi harapan.

Toko-toko perusahaan baru-baru ini meletakkan spanduk di jendela depan untuk mempromosikan model-model baru, sementara karyawan ritel telah diperintahkan untuk meningkatkan penjualan dengan harga promosi.

Pekan lalu, Ahrendts mengatakan kepada majalah Vogue ada hal-hal tentang industri mode yang dia lewatkan.

Dia telah dilambungkan oleh beberapa pengamat Apple sebagai calon pengganti Chief Executive Officer saat ini, Tim Cook. Ahrendts menjadi oerang keenam tim dari eksekutif Apple dalam posisi wakil presiden senior yang pergi sejak Cook menjadi CEO pada 2011.

Lainnya yang telah pergi termasuk chief engineer Bob Mansfield, mantan bos ritel John Browett, Penasihat Umum Bruce Sewell, Chief Financial Officer Peter Oppenheimer dan direktur perangkat lunak iPhone dan iPad Scott Forstall.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper