Dukung Undang-undang Privasi di Amerika, Apple Komitmen Lindungi Data Pengguna

Rayful Mudassir
Rabu, 24 Oktober 2018 | 20:39 WIB
CEO Apple Tim Cook saat memperkenalkan jam tangan pintar terbaru Apple yang diluncurkan di Steve Jobs Theater, Cupertino, California, AS, Rabu (12/9/2018)./Reuters-Stephen Lam
CEO Apple Tim Cook saat memperkenalkan jam tangan pintar terbaru Apple yang diluncurkan di Steve Jobs Theater, Cupertino, California, AS, Rabu (12/9/2018)./Reuters-Stephen Lam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Apple Tim Cook mengatakan Apple mendukung undang-undang privasi federal di Amerika Serikat. Ia juga memuji komitmen pembuat iPhone untuk melindungi privasi dan data pengguna.

Hal itu disampaikan Cook dalam Konferensi Komisi Internasional Perlindungan Privasi dan Data di Brussels (24/10/2018).

Isu tentang bagaimana data digunakan dan bagaimana konsumen dapat melindungi informasi pribadi menjadi sorotan. Itu terjadi setelah pelanggaran privasi data besar-besaran yang melibatkan jutaan pengguna internet dan media sosial di Eropa dan Amerika Serikat.

Apple, yang mendesain banyak produknya hingga tidak dapat melihat data pengguna, terhindar dari skandal privasi data yang telah menyeret saingannya, Google dan Facebook, tahun ini.

“Keinginan untuk menempatkan keuntungan di atas privasi bukanlah hal baru,” kata Cook.

Ia mengutip pernyataan mantan Hakim Agung Louis Brandeis  pada salah satu artikel di Harvard Law Review tahun 1890 yang mengingatkan gosip tidak lama lagi akan menjadi komoditas.

“Hari ini perdagangan [gosip] itu telah meledak menjadi kompleks industri data. Informasi kita, setiap hari menjadi sangat personal, dan telah menjadi senjata yang menyerang kita secara sangat efisien," ujarnya.

"Serpihan data ini...yang tidak terlalu berbahaya...dirakit secara saksama, disusun, diperdagangkan, dan terjual."

Dia mengatakan algoritma, alat utama untuk berkompetisi, mengubah preferensi menjadi keyakinan yang nyata.

Cook juga mengingatkan tentang penyalahgunaan data dan kepercayaan oleh pemerintah, serta kekhawatiran atas sejumlah pemilihan umum yang akan berlangsung di beberapa negara di seluruh dunia.

"Platform dan algoritma yang menjanjikan peningkatan kehidupan kita benar-benar bisa memperbesar kemungkinan terjadinya hal terburuk bagi kita," kata Cook.

"Para aktor nakal dan bahkan pemerintah telah mengambil keuntungan dari kepercayaan pengguna untuk memperdalam perpecahan, menghasut tindak kekerasan, dan bahkan merusak pemahaman bersama kita tentang apa yang benar dan apa yang salah."

Cook mengatakan Apple sepenuhnya mendukung undang-undang privasi federal di Amerika Serikat, sesuatu yang telah diperkenalkan oleh Eropa melalui Peraturan Umum Perlindungan Data.

"Pengguna harus selalu tahu data apa yang dikumpulkan dan untuk apa dikumpulkan. Ini adalah satu-satunya cara untuk memberdayakan pengguna dalam memutuskan koleksi mana yang bisa diterima dan mana yang tidak,” ujar Cook.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper