Bisnis.com, JAKARTA – Iflix mengumumkan telah melampaui lebih dari 15 juta pengguna layanannya. Sejak Januari 2018 jumlah pengguna mengalami kenaikan sebanyak 250%.
Iflix mengklaim peningkatan jumlah pengguna pada paruh pertama 2018 berkat beberapa perubahan layanan seperti mengganti model SVOD (subscription video on demand), memperkenalkan fitur-fitur dan pemrograman baru, unik, serta kaya akan konten lokal. Hal ini dilakukan untuk menargetkan baik pengguna mass market maupun kelompok demografis muda yang akrab dengan dunia digital.
Mark Britt, Group CEO dan Co-Founder iflix, mengatakan 2018 menjadi tahun yang membawa perubahan bagi iflix.
"Kami terus mencari tahu kebutuhan dan keinginan para pengguna di pasar berkembang.Perkembangan bisnis iflix yang kami alami adalah bukti dari komitmen tersebut. Kami memiliki satu tujuan untuk menjadikan iflix terjangkau di seluruh pasar berkembang. Demi mewujudkan hal ini, kami terus belajar dan berinovasi untuk membangun budaya global dan menemukan penonton baru untuk konten kelas dunia yang luar biasa," katanya pada Sabtu, (21/7) melalui siaran resmi.
Hasilnya adalah pertumbuhan konsumsi konten mengalami kenaikan dua kali lipat dalam waktu 5 bulan terakhir dengan keseluruhan 22,84 miliar menit atau sama dengan 43.500 tahun konten ditonton melalui iflix sejak pertama kali diluncurkan.
Menurutnya, masyarakat lokal menginginkan cerita lokal yang luar biasa. Data pengguna iflix mengungkapkan bahwa para penonton lokal memiliki preferensi yang kuat terhadap konten lokal. Untuk memenuhi permintaan ini, iflix telah meningkatkan akuisisi dan pembuatan konten lokal, dengan tujuan melipatgandakan pembuatan konten pada tahun 2019 dengan 12 serial TV orisinal, 30 film layar lebar, dan 75 film pendek.
“Kami sangat berterima kasih kepada para pengguna dan mitra kami yang telah memberikan waktu, masukan, dan kesabarannya, sehingga memungkinkan kami untuk terus belajar dan menjadi lebih baik setiap harinya dalam memberikan layanan yang dibuat khusus untuk mereka,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
