Jokowi Kejar Raksasa Teknologi Tanam Modal di RI Jelang Lengser

Akbar Evandio
Rabu, 8 Mei 2024 | 21:14 WIB
CEO Microsoft Satya Nadella melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Selasa (30/4/2024). / Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
CEO Microsoft Satya Nadella melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Selasa (30/4/2024). / Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia tengah mengebut upaya dalam berbenah dalam beradaptasi terhadap kecepatan perubahan digital guna menarik lebih banyak perusahaan teknologi menanamkan modal di Indonesia. 

Menurutnya, ikhtiar tersebut diperlukan, salah satunya untuk meningkatkan minat investasi. Khususnya, terhadap raksasa dari perusahaan teknologi di berbagai negara agar menanamkan modal ke Indonesia.

Adapun, satu diantaranya adalah dengan meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) atau laboratorium uji perangkat telekomunikasi yang berada di Depok, Jawa Barat. 

Hal ini disampaikannya usai meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

“Iya ini kan kita kejar-kejaran dengan perubahan-perubahan teknologi digital yang sangat cepat. Kalau kita tidak memperbarui untuk tes pengujian perangkat teknologi digital ya akan ketinggalan karena memang ini adalah balai pengujian perangkat komunikasi. Memang sangat diperlukan, sangat diperlukan,” tuturnya kepada wartawan.

Orang nomor satu di Indonesia itu pun melanjutkan bahwa dalam satu bulan terakhir dirinya dikunjungi dua CEO dari perusahaan teknologi global yaitu CEO Apple Inc. Tim Cook dan Direktur utama Microsoft Corporation Satya Nadella

Menurutnya, dari kedua kunjungan itu Indonesia menekankan sikap bahwa pemerintah tidak ingin hanya menjadi penonton di tengah perubahan teknologi yang kian masif.

Bahkan, menurutnya, Negara tidak boleh hanya menjadi pasar, tetapi harus jadi pemain menjadi produsen. Oleh sebab itu, dengan mengebut infrastruktur teknologi dirinya menyebut hal itu menjadi bagian dari kewaspadaan pemerintah terhadap produksi perangkat digital yang berkembang sangat pesat.

“Teknologinya berkembang dan berubah sangat cepat setiap hari pasti ada perangkat perangkat teknologi baru yang merubah cara-cara kita bekerja yang menawarkan kemudahan-kemudahan yang menawarkan kecepatan dan yang menawarkan efisiensi,” pungkas Jokowi.

Sekadar informasi, terkait dengan minat investasi raksasa teknologi Apple terus menggencarkan ekspansi untuk memperluas kampus di sejumlah negara, termasuk di Indonesia dan Singapura. Kali ini, CEO Apple Tim Cook berkomitmen menggelontorkan investasi di Singapura sekitar Rp4,04 triliun, sedangkan di Indonesia hanya Rp1,6 triliun.

Di sisi lain, Microsoft akan berinvestasi sebesar US$2,2 miliar atau sekitar Rp35,4 triliun (asumsi kurs Rp16.094 per dolar AS) di Malaysia. Kucuran investasi tersebut lebih besar dibandingkan di Indonesia yang hanya US$1,7 miliar atau sekitar Rp27,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper