Jokowi Jengkel 3.046 Perangkat Teknologi dari China, Buatan Lokal Cuma 632 Saja

Akbar Evandio
Rabu, 8 Mei 2024 | 21:45 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers sebelum berangkat ke Australia dalam rangka menghadiri KTT ASEAN-Australia di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/3/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers sebelum berangkat ke Australia dalam rangka menghadiri KTT ASEAN-Australia di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/3/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan masih banyak perangkat teknologi dan alat komunikasi di Tanah Air yang berasal dari luar negeri termasuk China. Sementara itu jumlah perangkat yang dibuat di Tanah Air hanya seperenamnya.

Jokowi mengatakan dari banyaknya permohonan uji perangkat, mayoritas merupakan barang impor.

“Ini data yang saya peroleh yang dari China itu ada 3.046 perangkat, sedangkan yang dari Indonesia hanya 632 perangkat, sangat jauh sekali,” kata Jokowi, Selasa (7/5/2024). 

Dia mencontohkan bahwa dari laporan yang diterimanya bahwa dari 360 komponen yang dibutuhkan dalam memproduksi produk Apple saja, saat ini hanya 2 komponen yang tersedia di Indonesia.

Padahal, kata Jokowi, untuk komponen dari Filipina untuk memproduksi Apple Negara tersebut menyanggupi hingga 17 unit dan dari Malaysia 19 supplier, dari Thailand 24 supplier. Lalu dari Vietnam 72 suplier.

“Kalau di Asean GDP kita paling besar 46% GDP Asean itu ada di Indonesia tetapi untuk supplier kita tadi hanya dua. Kaget, memprihatinkan? Tapi inilah pekerjaan besar yang harus kita kejar. Negara lain bisa dapat puluhan kita hanya  dapat 2. oleh karena itu kita harus meningkatkan kemampuan industri teknologi lokal kita,” pungkas Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

“Sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir US$2,1 miliar lebih dari Rp30 triliun,” katanya kepada wartawan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper