Bisnis.com, NUSA DUA – Satelit dinilai bisa menjadi solusi tepat untuk meningkatkan penetrasi internet di Indonesia Timur lantaran mahalnya pembangunan jika menggunakan infrastruktur kabel.
Saat ini hampir 40% wilayah di Indonesia masih belum memiliki infrastruktur yang memadai untuk penyediaan akses internet. Sebagian besar wilayah yang masih kesulitan mendapat akses internet yaitu Indonesia bagian timur. Sehingga, penetrasi di wilayah timur jauh lebih rendah dibanding wilayah lain.
Adapun Jawa menjadi wilayah dengan jumlah pengguna internet terbesar yakni sebanyak 58,08% dari total pengguna Indonesia dan penetrasi sebaran sebesar 57,70% dari total penduduk Jawa.
Baca Juga BPS : Kuartal I Ekonomi Tumbuh 5,06% |
---|
Posisi kedua, yakni Sumatera dengan jumlah pemakai 19,05% dari total pengguna Indonesia dan penetrasi 47,20%. Ketiga, Kalimantan dengan pengguna 7,97% dan penetrasi 72,19%.
Sementara, wilayah Indonesia bagian timur yakni Maluku dan Papua menjadi pengguna terkecil yakni 2,49% dan penetrasi terkecil 41,98%.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza mengatakan dengan wilayah kepulauan, maka biaya untuk membangun infrastruktur internet sangat mahal.
Sehingga rencananya, akan diluncurkan satelit yang bisa digunakan untuk memperluas akses internet sampai daerah terpencil.
“Paling tidak penetrasi kita sampai ke pelosok,” katanya, Senin (7/5/2018).
Kata dia, walaupun 40% wilayah di Indonesia belum terkover akses internet, namun penetrasi negara ini cukup bagus. Sebab sebagai negata kepulauan dengan eneterasi mencapai 54,68% menjadi angka yang lumayan.
“Kita tidak bisa membandingkan Indonesia sama Singapura, cocoknya Singapura dibandingkan sama Jakarta selatan, maka kita selalu bangga pada Indonesia walau penetrasi lebih rendah dai luar,” katanya.