Bisnis.com, JAKARTA - Pabrikan elektronik asal Jepang, Fujitsu Ltd., berencana meninggalkan bisnis pembuatan smartphone mulai tahun ini.
Fujitsu tengah bernegosiasi dengan perusahaan manajemen investasi Polaris Capital Group yang dikabarkan tertarik mengambil alih kepemilikan divisi bisnis perangkat mobile mereka.
Kesepakatan itu diperkirakan bernilai US$365 juta - US$456 juta. Keduanya tengah merampungkan kesepakatan yang diperkirakan bakal diumumkan pada akhir bulan ini.
Dalam pernyataan resmi, Fujitsu menyatakan kedua pihak belum mencapai kesepakatan akhir dan belum ada diskusi terkait porsi kepemilikan yang bakal dialihkan.
Bila kesepakatan bisnis itu tidak menemui hambatan, artinya Fujitsu mengikuti jejak puluhan pabrikan elektronik Jepang lainnya yang mundur dari bisnis pembuatan smartphone.
Jepang kini hanya memiliki tiga pabrikan elektronik yang tercatat masih konsisten membuat produk ponsel pintar yakni Sony, Sharp, dan Kyocera.
Padahal sedikitnya terdapat puluhan perusahaan elektronik Jepang yang mulai menjajaki pasar perangkat ponsel pintar pada 2 dekade silam.
Produsen elektronik Jepang dalam 1 dasawarsa terakhir makin sulit menggeser dominasi produk ponsel pintar Apple dan Samsung. Terlebih, munculnya produsen komponen murah seperti MediaTek juga makin mempermudah perangkat mobile China masuk ke pasar Jepang.
Imbasnya, pertumbuhan penjualan handset entry level buatan pabrikan China tumbuh begitu pesat di negara itu. Akibatnya, smartphone buatan pabrikan Jepang bukan hanya semakin meredup di pasar global, tapi juga di dalam pasar domestiknya.