Bisnis.com, JAKARTA — Keberhasilan PT Telekomunikasi Selular membukukan penawaran tertinggi pada lelang frekuensi 2,3 GHz akan berdampak positif pada kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). Alasannya, Telkomsel bisa meningkatkan layanan tanpa harus menguras dana besar untuk belanja modal.
Analis dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengemukakan, melalui tambahan frekuensi, Telkomsel kini dapat meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan di masa depan. Ini tentunya memberikan dampak yang positif kepada Telkom sebagai induk usaha.
"Rasanya isu ini [menang lelang] bisa menjadi katalis positif. Soalnya semua sedang nunggu kinerja kuartal tiga dari TelkomGroup," tuturnya, Rabu (18/10).
Baca Juga Indosat Fokus di IoT Transportasi |
---|
Sekjen Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia-ITB (Pikerti-ITB) M. Ridwan Effendi mengatakan tambahan spektrum di 2,3 GHz membuat Telkomsel lebih leluasa dalam melayani pelanggan secara optimal.
Menurutnya, secara teknis ada tiga cara untuk meningkatkan kapasitas layanan operator seluler. Pertama, menambah base transceiver station (BTS). Kedua, menambah spektrum frekuensi. Ketiga, mengganti teknologi ke yang lebih efisien.
"Telkomsel sudah maksimal di langkah pertama dan ketiga. BTS sudah rapat, teknologi 4G versi terakhir release 13. Langkah pertama dan ketiga itu menambah belanja modal. Kalau langkah kedua [tambahan frekuensi] itu hanya menambah beban operasional," ujarnya.
Dia mencatat, Telkomsel memiliki frekuensi 7,5 Mhz masing-masing di 850 MHz dan 900 MHz. 22,5 MHz di 1.800 Mhz dan 10 MHz di 2,1 GHz. Total kepemilikan frekuensi 52,5 MHz untuk melayani sekitar 178 juta pengguna.
Pada Semester I/2017, Telkom mencatatkan pendapatan Rp64,02 triliun. Sumbangan dari Data, Internet & IT Services sebesar Rp27,12 triliun, sedangkan pendapatan Cellular Voice & SMS sebesar Rp 26,02 triliun.
Kajian yang dikeluarkan Deutsche Bank Markets Research pada 16 Oktober 2017 menyatakan Telkomsel memang membutuhkan tambahan frekuensi agar lebih efisien di kisaran 11%—28%.
Tambahan spektrum tersebut dapat meminimkan belanja modal dalam jangka pendek. Hal ini menjadikan saham Telkom masih layak dikoleksi untuk jangka panjang.