Bisnis.com, JAKARTA – Saham Yahoo Japan Corp. mencatatkan lonjakan terbesar sejak 2013 menyusul laporan laba kuartalan yang melampaui ekstimasi.
Seperti dilansir Bloomberg (Senin, 6/2/2017), saham salah satu perusahaan internet terbesar di Jepang tersebut melonjak 17% di Tokyo serta mencapai batas harga atas hariannya.
Laba usaha sepanjang kuartal yang berakhir Desember tahun lalu mencapai nilai 51,8 miliar yen (US$460 juta), lebih besar dari nilai rata-rata dalam prediksi Bloomberg senilai 49,5 miliar yen.
Sementara itu, nilai penjualan mencapai 221,4 miliar yen atau lebih besar dari prediksi para analis sebesar 219,miliar yen.
Jumlah pengguna aktif bulanan pun tumbuh 16% menjadi 37,3 juta dibandingkan setahun sebelumnya, mencerminkan sekitar sepertiga populasi Jepang.
Hasil yang menggembirakan tersebut menunjukkan kuatnya pertumbuhan pada iklan dan belanja online dari smartphone seiring upaya perusahaan untuk terus menggenjot pendapatan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kontribusi dari smartphone mencapai lebih dari separuh total pendapatan iklan.
Belanja online melalui layanan lelang serta usaha jasa finansial turut menopang kinerja perusahaan lebih baik dari yang diprediksi para analis.
“Hampir seluruh bisnis seperti iklan, keanggotaan berbayar, belanja, dan kartu kredit mencatatkan kinerja yang baik serta memberi kejutan positif. Sebelumnya kami pesimistis atas potensi masa depannya, namun kini kami mengubah pandangan dan yakin akan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Naoshi Nema, Analis Cantor Fitzgerald, dalam risetnya pada 4 Februari.
Nema menaikkan target harga untuk Yahoo Japan menjadi 660 yen per saham dari sebelumnya 400 yen, serta meningkatkan prospeknya menjadi overweight dari neutral. Nomura Holdings Inc. juga manaikkan target harga menjadi 640 yen dari 590 yen.