Antikythera Mechanism, Sistem Komputer Kuno dan Tertua di Dunia

Juli Etha Ramaida Manalu
Jumat, 10 Juni 2016 | 20:40 WIB
Antikythera Mechanism. /Antikythera Mechanism
Antikythera Mechanism. /Antikythera Mechanism
Bagikan

Bisnis.com, ATHENA—Ilmuwan mengungkapkan kalkulator astronomi berusia 2.000 tahun yang digunakan oleh orang Yunani kuno untuk memetakan pergerakan Matahari, Bulan, dan planet-planet juga mungkin digunakan untuk tujuan lain seperti meramal.

Disebut-sebut sebagai komputer pertama di dunia, Antikythera Mechanism, merupakan sistem roda gigi perunggu yang rumit dari masa sekitar 60 sebelum masehi dan digunakan oleh orang Yunani kuno untuk meramalkan waktu gerhana Matahari dan Bulan.

Benda ini ditemukan di lepas pantai Antikythera di Yunani pada 1901.

Sebelumnya para peneliti fokus pada mekanisme internal, tetapi belakangan ini, penelitian yang sudah berlangsung selama beberapa dekade berusaha untuk memecahkan kode berupa tulisan yang terdapat pada permukaan luarnya.

“Hal ini membenarkan bahwa mekanisme tersebut benar-benar menampilkan planet dan juga memperlihatkan posisi Matahari dan Bulan di langit,” kata Mike Edmunds, seorang astrofisika dari University of Cardiff seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/6/2016).

Mike Edmunds merupakan bagian dari tim yang menangani proyek riset Antikythera Mechanism ini.

Edmunds yang telah terlibat dalam proyek ini selama 12 tahun mengatakan dalam proses pemecahan kode tersebut juga ditemukan hal yang menarik, yakni prediksi warna gerhana yang akan terjadi.

 “Kami tidak yakin bagaimana harus menginterpretasikan hal ini, tetapi di masa lalu warna gerhana Matahari bisa menjadi semacam pertanda atau sinyal. Warna-warna tertentu bisa jadi pertanda yang lebih baik untuk hal yang akan terjadi di masa depan,” katanya.

Dia juga mengatakan jika benar demikian adanya, dan interpretasi tersebut benar, maka ini adalah mekanisme pertama yang pernah dimiliki yang lebih menjurus ke ilmu astrologi dibandingan astronomi.

"Kode-kode tersebut dimaksudkan untuk membantu mereka mengerti arti dari beberapa poin berbeda seperti pengertian tentang alam semesta yang mereka tinggali dan tentang bagaimana siklus waktu terkait dengan kehidupan mereka," kata Alexander Jones, professor dari Institute for the Study of the Ancient World di New York.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper