TRANSFORMASI DIGITAL: Awas, Populasi Perusahaan Global Terancam Rontok

Sholahuddin Al Ayyubi
Rabu, 1 Juni 2016 | 18:41 WIB
Komputasi awan/Istimewa
Komputasi awan/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - International Data Corporation (IDC) memprediksi sekitar 33% perusahaan global akan gulung tikar jika tidak segera mengadopsi teknologi cloud dan melakukan transformasi digital untuk mendorong efisiensi perusahaan dalam lima tahun ke depan.

Sudev Bangah, Country Manager IDC Indonesia menilai transformasi digital dewasa ini sangat dibutuhkan oleh seluruh perusahaan agar tidak tertinggal dengan perusahaan yang sudah mengadopsi digitalisasi teknologi.

Menurutnya, pada era digitalisasi seperti saat ini, hampir seluruh perusahaan startup juga sudah mengadopsi digitalisasi teknologi dan menyiapkan diri untuk bertarung dengan perusahaan mapan yang belum melakukan transformasi digital.

“Menurut kami, ada sekitar 33% perusahaan global yang akan hilang dalam waktu lima tahun ke depan, kalau mereka tidak segera melakukan transformasi digital saat ini,” tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Berdasarkan hasil riset Accenture, disebutkan sejumlah perusahaan kini perlahan namun pasti sudah mulai beralih ke digitalisasi teknologi demi efisiensi perusahaan.

Digitalisasi teknologi itu menurut Accenture akan difokuskan pada mobilitas. Catatan Accenture menyebutkan sebesar 57% perusahaan dewasa ini sudah mulai melakukan investasi teknologi mobile dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sekitar 49% perusahaan.

Selain itu, menurut Accenture ada sekitar 44% perusahaan diprediksi juga akan melakukan investasi pada Internet of Things (IoT) sepanjang tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya ada sekitar 25%.

Kemudian, investasi pada Cloud juga diprediksi akan naik tahun ini sebesar 38% atau naik sekitar 8% dibandingkan dengan tahun lalu. Selama tiga hingga lima tahun ke depan, investasi perusahaan diharapkan Accenture dapat mengarah ke big data dan analitik (38%), Internet of Things (IoT) (36%) serta mobile (31%).

Mantan Senior Manager IDC Indonesia itu juga memprediksi tren ke depan akan semakin banyak perusahaan yang mulai menerapkan teknologi komputasi awan atau Cloud untuk melakukan efisiensi perusahaan, karena teknologi Cloud dapat menyimpan data yang sangat besar dengan biaya yang cukup murah dibandingkan teknologi lainnya.

Menurutnya, implementasi Cloud juga sudah mulai banyak diterapkan oleh perusahaan sejak 2015 hingga saat ini. “Menurut kami, pasar Cloud di Indonesia sudah sangat bagus karena adopsinya juga semakin hari semakin meningkat. Prediksi kami pada tahun 2019 mendatang, pasar public Cloud akan mencapai nilai US$300 juta,” katanya.

Menurut Bangah, sejumlah perusahaan kini juga sudah mulai menerapkan tranformasi digital di Indonesia. Sebagai ilustrasi, perusahaan transportasi seperti Taxi Blue Bird dan Express kini mulai menerapkan teknologi berbasis aplikasi untuk melakukan pemesanan transportasi secara online.

Serupa dengan layanan transprtasi berbasis aplikasi seperti Uber, Grabcar dan Go Car. Bangah menjelaskan upaya Blue Bird dan Express ini harus diikuti oleh perusahaan sektor lain, agar tidak tertinggal di era digitalisasi seperti saat ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper