Bisnis.com, JAKARTA—Vendor pengamanan IT Global, Kaspersky memprediksi tren serangan malware yang akan dilakukan para hacker pada 2016, akan beralih dari sebelumnya menyerang dekstop, notebook dan smartphone menjadi menyerang berbagai produk smart tv yang terkoneksi dengan internet di Indonesia.
Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia, Dony Koesmandarin mengemukakan serangan para hacker melalui malware terhadap smart tv akan terjadi pada 2016, sejalan dengan tingginya minat konsumen untuk menggunakan smart tv di Indonesia. Menurutnya, jenis malware dan kelompok hacker baru yang fokus untuk melakukan penyerangan terhadap smart tv diyakini juga akan bermunculan pada 2016.
“Tidak menutup kemungkinan malware pada tahun depan juga akan menyerang smart tv, sejalan dengan tingginya minat konsumen. Makanya, jika semakin banyak peminatnya, pasti disitu akan ada malware jenis baru dan kelompok hacker yang menyerang,” tutur Dony kepada Bisnis di Jakarta, Senin (30/11).
Menurut Dony, para hacker yang diprediksi akan membuat malware jenis baru untuk menyerang smart tv tersebut, memiliki tujuan penyerangan yang berbeda-beda. Selain karena motif ekonomi kebanyakan para hacker juga akan membuat malware untuk kepentingan pencurian data hingga propaganda kelompok tertentu dengan cara memunculkan gambar yang berkaitan dengan SARA, sehingga masyarakat yang melihat konten gambar tersebut akan dengan mudah terprovokasi.
“Kelompok hacker itu juga biasanya akan mengganti gambar atau isi konten sesuatu dengan ajaran-ajaran dan paham mereka utnuk kepentingan propaganda. Jadi tidak hanya mencuri data dan motif ekonomi saja,” katanya.
Dony juga mengemukakan para hacker biasanya akan lebih mudah menyerang berbagai jenis smart tv, jika smart tv tersebut terkoneksi dengan sebuah aplikasi yang ada pada smartphone berjenis Android. Selain itu, para hacker juga akan melakukan penyerangan secara berkelompok sehingga terkoordinasi dengan mudah dengan para hacker yang lain untuk melakukan penyerangan.