Broadband Rentan Terhadap Risiko Keamanan

Samdysara Saragih
Selasa, 7 April 2015 | 19:42 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kebutuhan Internet pita lebar yang semakin tinggi dan meluas di berbagai sektor dinilai rentan terhadap resiko keamanan, kelancaran akses, dan isu privasi.

Direktur Pelaksana F5 Networks Indonesia Fetra Syahbana mengatakan adopsi Internet tidak lagi terbatas pada individu dan kalangan bisnis.

Bahkan, ungkap dia, beberapa negara memiliki rencana pita lebar untuk mempercepat penetrasi dan utilisasi broadband hingga ke sektor pemerintahan.

“Presiden Joko Widodo pada awal memerintah telah memprioritaskan program e-government agar masyarakat lebih mudah mengawasi kerja pemerintah melalui internet,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/4/2015).

Namun, ujar Fetra, sejalan dengan meluasnya pemakaian Internet, meningkat pula potensi serangan siber hingga social engineering yang melanggar hukum. Dia menyarankan pemerintah dan korporasi untuk menyiapkan solusi untuk tetap memastikan keamanan dapat terjaga.

“Belgia dan Swiss adalah dua negara yang telah memperhatikan aspek itu bekerja sama dengan F5 Networks,” ujarnya.

Di Belgia, pemerintah setempat mengembangkan sistem keamanan akses dana pensiun. Solusi bernama application delivery itu diklaim menjamin kinerja dan ketersediaan akses termasuk failover secara instan bila muncul kesalahan.

Selain itu, pemerintah setempat juga menyiapkan sistem keamanan berlapis untuk menjamin proses log-in dan routing berjalan aman dan lancar.

“Namun, hanya pemilik hak akses saja yang dapat mengakses data sensitif tersebut,” ucapnya.

Adapun di Swiss, salah satu operator telekomunikasi di sana Swisscom, menyediakan akses Internet bagi satu juta pengguna di 6.000 sekolah dengan solusi pengelolaan trafik dan keamanan.

Menurut Fetra, kebutuhan solusi keamanan akan semakin tinggi apalagi sebagian negara telah menganggap broadband sebagai hak warga negara. Kebijakan seperti itu dipelopori oleh Finlandia pada 2010.

“Survei yang dilakukan Ipsos di 24 negara termasuk Indonesia mengungkapkan 83% pengguna internet menilai akses Internet dengan biaya terjangkau seharusnya menjadi hak asasi manusia,” katanya.

F5 Networks merupakan penyedia solusi aplikasi asal Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia sejak 2009.

Perusahaan ini fokus menggarap sektor perbankan dan telekomunikasi dengan produk  application delivery controller(ADC) yang berbasis identifikasi nasabah dan perlindungan keamanan.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper