Samsung Bidik Industri Hospitality, Ritel & FSI

Sanjey Maltya
Kamis, 30 Oktober 2014 | 18:25 WIB
/reuters
/reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Vendor elektronik global Samsun melalui PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) bidik industri prioritas hospitality (perhotelan dan rumah sakit), ritel, dan financial service industry (FSI) dalam segmen korporat, dengan memperkenalkan empat portofolio solusi enterprise.

Keempat portofolio tersebut adalah Samsung Hospitality TV, Signage TV, System Air Conditioner (SAC), dan Smart School.

Vice President Corporate Business and Affairs SEIN Lee Kang Hyun mengatakan saat ini teknologi tak hanya menghadirkan solusi terbaik untuk konsumen, tetapi juga korporat.

"Keempat portofolio tersebut selain membantu optimisasi juga diyakini dapat meningkatkan produktivitas, fleksibilitas, dan efisiensi bisnis yang dijalankan dalam pelbagai industri vertikal seperti hospitality, perbankan dan keuangan, ritel, logistik, transportasi, bahkan pendidikan," ujarnya Kamis (30/10).

Khusus segmen korporat, perseroan memang terkenal kuat dalam penyediaan televisi profesional. Head of Display Solution Business SEIN Willy Bayu Sentosa mengatakan menurut riset GfK per kuartal I/2014, Samsung menguasai pangsa 29% untuk pasar televisi profesional di Indonesia.

"Sedang pertumbuhan penjualannya triple-digit [tiga digit] dari tahun lalu. Untuk tahun depan, kami estimasi tak jauh berbeda," ucap Willy yang enggan menyebut angka pastinya, Kamis (30/10).

Dia menjelaskan, menurut lembaga riset Future Source, CAGA (Compound Annual Growth Rate) profesional televisi perseroan dalam lima tahun terakhir tercatat rata-rata tumbuh 57% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Katanya, tak cuma main di industri swasta, perseroan juga telah mencoba penetrasi sebagai penyuplai ke pemerintah serta lembada dan badan terkait. "Salah satunya klien kami adalah Angkasa Pura," bincangnya yang ditemui Bisnis usai acara Samsung Enterprise Business Introduce New Experience, Kamis (30/10).

Meski demikian, Willy mengakui selama ini masih banyak pemilik bisnis yang masih menggunakan televisi konsumen (bukan korporat) untuk menayangkan promosi atau informasi penting lainnya. "Karena memang bukan didesain untuk penggunaan komersial, TV consumer ini tentu memiliki pelbagai keterbatasan yang bisa menyulitkan ketika menampilkan maupun memperbaharui materi promosi."

Dia menjelaskan meski harga televisi korporat lebih tinggi 15% dibanding televisi konsumen, kehadirannya akan mengubah paradigma pelaku bisnis. Bukan hanya dengan menghadirkan solusi dan tampilan menarik, tetapi juga meningkatkan efektifitas bisnis serta efisiensi biaya.

"Salah satu dari sekian kelebihannya adalah televisi jenis ini menggunakan professional grade panel, sehingga bisa digunakan selama 16 jam per hari dalam 365 hari setahun."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sanjey Maltya
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper