RI-Korsel Segera Produksi Pesawat Tempur KF-X/IF-X

News Editor
Senin, 6 Oktober 2014 | 11:21 WIB
Prototipe pesawat tempur KF-X (IF-X)./
Prototipe pesawat tempur KF-X (IF-X)./
Bagikan

Bisnis.com, SURABAYA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan Indonesia dan Korsel segera memproduksi KF-X/IF-X yang merupakan pesawat tempur generasi 4,5 dengan kemampuan di atas F-16 dan Sukhoi.

"Sebelumnya kita sudah lakukan technology development phase [TDP] yang di dalamnya ada transfer teknologi dan pembuatan prototipe, sekarang kita masuki tahap engineering and manufacturing development [EMD]," katanya di Surabaya, Senin (6/10/2014).

Dia mengungkapkan itu sela-sela penandatanganan EMD Phase yang disaksikan Dubes Korea untuk Indonesia Cho Tae Young. Purnomo menjelaskan TDP sudah menghasilkan enam prototipe pesawat itu dengan satu prototipe di antaranya diserahkan Indonesia untuk dirancang di dalam negeri.

"Kita mau bekerja sama dengan Korsel karena mau transfer teknologi untuk pesawat KF-X/IF-X setara F-22 itu. Kalau negara maju mungkin sudah F-35, meski masih dalam tahap rencana, tetapi negara maju tidak mau transfer teknologi," katanya.

Namun, lanjut Purnomo, pesawat tempur KF-X/IF-X sudah cukup bagi Indonesia. "Bagi kita, pesawat tempur sekelas F-22 itu sudah cukup untuk menegakkan kedaulatan negara dan mengawasi teritorial. Lebih penting dari itu adalah kita bisa mandiri dalam alutsista," katanya.

Apalagi, katanya, Indonesia sudah membuktikan bahwa pihak Korsel mau melakukan alih teknologi, seperti saat kedua negara bekerja sama membuat empat kapal selam yakni dua kapal selam diproduksi di Korea dan dua kapal selam lagi di Indonesia.

Untuk EMD Phase, kedua pihak menyepakati Project Agreement (PA) yang ditandatangani oleh Dirjen Pothan Kemhan Timbul Siahaan dan Dirjen Aircraft Program DAPA (Defense Acquisition Program Administration) Brigadier General (Air Force) Jung, Kwan Sun. Penandatanganan PA disaksikan Menhan dan Dubes Korea.

"PA itu berisi penunjukan industri di Korea yang menjadi kontraktor utama untuk bekerja sama dengan industri Indonesia [PT Dirgantara Indonesia], lalu pembentukan Joint Program Management Office antara pemerintah Indonesia dan Korsel yang akan membahas anggaran, pengawasan, dan pembagian tugas masing-masing," katanya.

Ditanya jumlah KF-X/IF-X yang akan diproduksi, dia mengatakan rencana kasar 50 pesawat tempur, tetapi proses PA masih akan tuntas pada November 2015, lalu EMD Phase akan menjadi Production Development Phase (PDP) hingga 2023.

"Untuk produksi, kita mungkin akan merancang 20 pesawat tempur KF-X/IF-X terlebih dulu, karena biaya PDP itu paling besar. Kira-kira, biaya PDP membutuhkan anggaran Rp85 triliun dengan 20% akan ditanggung Indonesia, sedangkan 80% dari Korea dengan perjanjian kerja sama antarpemerintah," katanya.

Tentang 'nasib' kerja sama yang bersifat jangka panjang itu dalam pemerintahan baru, Menhan menyatakan hal itu tidak akan berpengaruh karena kerja sama jangka panjang itu sudah disepakati DPR dan pemerintah. "Jadi, bukan hanya Kemhan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Dubes Korea untuk Indonesia Cho Tae Young mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Indonesia kepada Korsel selama ini, terutama dalam kerja sama pertahanan.

"Semoga kerja sama ini akan berlanjut terus, saya tidak sabar ingin menyaksikan pesawat tempur buatan Indonesia dan Korea terbang di langit. Selamat Hari Ulang Tahun untuk TNI," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Editor :
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper