Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerat telekomunikasi asal Meksiko Carlos Slim mendapat penghargaan World Telecommunication and Information Society untuk 2014 dari International Telecommunication Union (ITU). Penghargaan tersebut akan diberikan hari ini, Kamis (16/5/2014) di Jenewa, Swiss.
Carlos, pemililik perusahaan telekomunikasi Telmex dan America Movil, memperoleh penghargaan tersebut atas perannya terhadap pembangunan teknologi komunikasi dan informasi.
“Dia telah berkomitmen untuk mempromosikan teknologi untuk pengembangan dan kegiatan filantropis. Kegiatannya ini telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial dan budaya mulai dari promosi seni untuk mendukung di bidang pendidikan, kesehatan, penciptaan lapangan kerja dan pengembangan masyarakat ,” kata Hamadoun Toure, Sekretaris Jenderal ITU, dalam siaran pers.
Carlos merupakan orang terkaya di dunia versi Forbes selama 4 tahun berturut-turut dari 2010-2013. Selama beberapa tahun, Carlos merupakan pesaing pendiri Microsoft, Bill Gates, dalam puncak daftar orang terkaya dunia. Pada tahun ini, posisinya diambil alih Bill Gates, dan dia harus puas menduduki peringkat kedua.
Di tengah aktivitas bisnisnya, Carlos mendirikan lembaga sosial bernama Fundacion Carlos Slim. Merujuk website pribadi Carlos, lembaga ini bertujuan untuk mempromosikan pendidikan, olahraga, dan budaya. Selain itu, Foundacion Carlos Slim juga memberikan beasiswa, membiayai perpustakaan dan penerbitan koran serta majalah.
Selain Carlos, ITU juga memberikan penghargaan kepada Presiden Rwanda Paul Kagame dan Presiden Korea Selatan Park Geun Hye. Paul yang juga menjabat Ketua Kelompok Penasehat Sekjen PBB ini menggunakan teknologi komunikasi dan informatika (TIK) untuk melakukan transformasi sosial ekonomi Afrika.
Sementara itu, Presiden Park mendapatkan penghargaan atas peran TIK dalam mendorong kemajuan ekonomi negara tersebut. Korsel merupakan negara dengan kecepatan koneksi internet tertinggi di dunia.
Berdasarkan hasil penelitian lembaga pemantau internet Amakai, pada tahun 2013, kecepatan rata-rata koneksi internet di Negeri Gingseng mencapai 21.9 Mbps. Sebagai perbandingan, Indonesia menduduki peringkat 118 dengan kecepatan 1.6 Mbps. Angka ini di bawah rata-rata global sebesar 3.8 Mbps.
Penghargaan untuk ketiga tokoh tersebut akan diberikan di Jenewa pada 16 Mei 2014 untuk memperingati ulang tahun ITU yang berdiri pada 17 Mei 1865.
ITU merupakan badan PBB untuk menangani sektor teknologi komunikasi dan informatika. Salah satu peran lembaga ini adalah menetapkan standar dalam sistem komunikasi global.