Tekan Biaya, Colocation Data Center Jadi Pilihan

Galih Kurniawan
Selasa, 10 Desember 2013 | 16:03 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Fasilitas colocation data center mulai menjadi tren bagi perusahaan untuk melakukan remote managed IT services (RMIT) dan layanan awan (cloud).

“Seiring dengan peningkatan kompleksitas, biaya dan nilai penting data center, serta banyak data center yang mulai kekurangan kapasitas, colocation semakin menjadi pilihan menarik,” ujar Peter Panfil, Vice President Global Power Emerson Network Power dalam siaran persnya hari ini, Selasa (10/12/2013).

Jaringan penyedia colocation di Asia Pasifik belakangan juga terus berkembang. Hingga saat ini sudah terdapat 200 data center colocation di kawasan ini.

India menjadi penyedia colocation terbesar dengan 77 data center, disusul Jepang dan Hong Kong masing-masing dengan 37 dan 28 data center. Singapura, China, Australia dan Malaysia juga dianggap berpeluang tumbuh dan menarik perhatian pemain besar colocation dunia.

Meski menjadi pilihan menarik, ternyata tidak semua pemilik data center memilih menggunakan colocation. Dalam laporan Data Center Knowledge 2012 diketahui sebanyak 49% responden menyatakan menggunakan colocation untuk beberapa bagian saja.

Sebanyak 3% sedang menjajaki konsep colocation sedangkan 9% lainnya berencana mengadopsi colocation dalam waktu 24 bulan. Terdapat sebanyak 38% responden yang tidak berencana mengadopsi colocation

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper