Bisnis.com, JAKARTA--Datascrip merasa perlu lebih banyak edukasi kepada masyarakat mengenai kamera. Pasalnya, kini banyak yang beranggapan kamera smartphone berpiksel tinggi sudah cukup untuk menggantikan kebutuhan atas kamera digital.
"Iklan smartphone itu menunjukkan kemampuan foto kamera di tempat yang terang benderang. Megapiksel itu tidak menentuka kualitas kamera. Tugas kami adalah mengoreksi persepsi yang kurang tepat dari masyarakat," kata Division Manager Image Communication Product Division Datascrip Sintra Wong di Jakarta, Sabtu (12/10/2013).
Sedangkan dari segi persaingan antarmerek, Datascrip selaku distributor resmi merek Canon merasa tak kompetisi bisnis kamera tak begitu ketat. Sebab, semakin sedikit produsen kamera yang tetap berdiri kokoh.
Sedikitnya pemain besar industri kamera kini tinggal Canon, Nikon, dan Sony. Sedangkan Fujifilm dan Panasonic tak begitu membawa ruh persaingan yang berapi-api. Sayangnya, dengan prospek bisnis yang baik sejauh ini Canon belum berencana menempatkan basis produksinya di Indonesia.
"Membangun pabrik di negara Asia yang mayoritas penduduknya muslim, kami terkendala pada musim libur hari raya. Karena saat itulah justru kami harus memaksimalkan produksi untuk musim pembelian saat natal. Makanya pabrik di Malaysia tidak maksimal," ucap Sintra.
Kini terdapat beberapa pabrik produksi kamera Canon selain di Malaysia, yaitu Taiwan, China dan tentunya di Jepang. Seluruh basis produksi ini milik dan dikelola langsung oleh Canon.