Bisnis.com, JAKARTA - Avaya berencana merilis layanan layanan unified communication (UC) berbasis cloud di pasar Indonesia tahun depan.
Saat ini perusahaan penyedia solusi dan contact center itu tengah menjajaki peluang tersebut dengan sejumlah penyedia layanan.
“Sekarang cloud UC baru tersedia di pasar Amerika Serikat bekerja sama dengan Amazon, pengguna dikenai biaya US$19 per user,” ujar Country Manager Avaya Indonesia Endang Rachmawati di Jakarta hari ini, Jumat (20/9/2013).
Dia menyebutkan solusi UC berbasis cloud akan diarahkan untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM). Menurutnya dengan solusi tersebut investasi UC di kalangan UKM bakal lebih murah karena dilakukan dengan sistem sewa.
Endang mengatakan segmen UKM adalah salah satu pasar potensial bagi Avaya. Kontribusi sektor ini pada bisnis Avaya di Indonesia, katanya, hampir mencapai 50%. “Kalau solusi cloud sudah ada kemungkinan akan lebih besar lagi,” imbuhnya.
Dia menambahkan cloud adalah salah satu solusi penting yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu juga dipicu semakin meningkatnya penggunaan perangkat mobile baik personal maupun di kalangan perusahaan.
Endang mengatakan perkembangan contact center ke depan juga akan mengarah ke mobility di mana agen dapat bekerja secara mobile. Dia memprediksi ke depan akan semakin banyak perusahaan penyedia layanan yang menerapkan strategi tersebut.
“Biaya akan lebih murah karena agen bekerja dari rumah, tapi yang menjadi pertimbangan adalah biaya koneksi atau bandwidth,” jelasnya.
Menurutnya saat ini Avaya masih melakukan analisis terkait skema mobile agent tersebut. Avaya tengah menjajaki kemungkinan implementasinya. “Di luar negeri sudah banyak diterapkan.”
Juni lalu Avaya masuk ke dalam Leaders Quadrant Gartner Magic Quadrant untuk unified communication 2013. Gartnet menyebutkan pasar UC tumbuh pesat selama 12 bulan terakhir. Menurut mereka mobilitas dan solusi cloud maupun hybrid berpengaruh signifikan pada keberhasilan produk UC.