Regulator segera panggil Telkomsel

News Editor
Senin, 11 Juli 2011 | 02:28 WIB
Bagikan

JAKARTA: Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) segera memanggil direksi Telkomsel pekan ini untuk membicarakan solusi pengaturan kanal 3G di frekuensi 2,1 GHz, menyusul desakan tambahan blok oleh operator lain.Anggota BRTI Ridwan Efendi mengatakan keputusan sementara pleno mengenai pengaturan blok 3G mengharuskan Telkomsel melakukan pergeseran satu kanal untuk penambahan blok bagi Axis yang telah menyatakan kesanggupan pembayaran sekitar September 2010 lalu. Namun, hingga kini Telkomsel masih keberatan dengan pergeseran tersebut, terutama mengingat dampaknya yang akan menyebabkan terganggunya kualitas layanan akibat satu kanal yang harus dimatikan sementara. Selain itu, keberatan Telkomsel juga menyangkut posisinya sebagai penggelar layanan 3G dengan jumlah penggannya yang banyak mencapai 100 juta, serta keharusan menyediakan dana khusus mencapai Rp34 miliar yang akan digunakan untuk pengaturan dan penyesuaian kanal baru. Menurut dia, keberatan Telkomsel itulah yang nantinya akan dibahas, dengan potensi munculnya kemungkinan-kemungkinan lain dalam upaya pengaturan blok 3G di frekuensi 2,1 GHz tersebut. Rencananya Jumat pekan ini [15 Juli] BRTI akan memanggil direksi Telkomsel untuk menyelesaikan pengaturan blok 3G tersebut. Kami akan bersama-sama mencari solusi yang terbaik, ujarnya kepada Bisnis, hari ini. Ridwan menyatakan jumlah kanal pada frekuensi 2,1 GHz tercatat sebanyak 12 kanal, di mana pemanfaatannya saat ini sudah sebanyak 8 kanal, dan masih tersisa 4 kanal yang dapat dipergunakan untuk penggelaran teknologi yang sama. Dalam hal ini, upaya pengaturan yang dilakukan oleh regulator saat ini diarahkan pada pemberian alokasi kanal yang saling berdampingan, termasuk untuk mengakomodir permintaan penambahan baru dari operator. Dengan 4 kanal yang tersisa tersebut, satu kanal akan digunakan oleh Axis, satu kanal lain masih dalam rencana penggunaan oleh XL dan Smart, sehingga akan tersisa dua kanal yang akan dipertimbangkan untuk dilelang. Pengaturan kanal itu kami upayakan berdampingan, tetapi juga tidak menutup kemungkinan penambahan kanal Axis ditempatkan di kanal yang berada di atas [9-12]. Satu kanal nanti juga akan digunakan antara XL dan Smart. Sisanya mungkin akan dilelang, jelasnya. Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno sempat menuturkan kemungkinan pergeseran satu kanal 3G perseroan hingga kini masih dalam tahap analisa oleh sejumlah pihak, termasuk regulator.Hingga kini pihaknya belum memastikan rencana pergeseran tersebut, di mana perseroan juga tengah mengupayakan persetujuan penambahan satu blok frekuensi 3G lagi untuk memperluas bisnis layanan data dan digital.Dia menambahkan permintaan tambahan blok 3G oleh operator lain, khususnya Axis memang memungkinkan dilakukannya pergeseran blok milik Telkomsel, terkait dengan upaya pengaturan pada frekuensi tersebut. Sekarang masih dalam pengkajian, kita masih menunggu hasilnya. Kalau kebutuhan dana untuk pergeseran satu blok itu yang jelas lebih dari Rp10 miliar untuk programing dan kebutuhan lain-lain, terangnya.Adapun, Regulator sempat menyiapkan lima opsi untuk penataan spektrum di 2,1 GHz tersebut, antara lain opsi pertama yang memberikan kesempatan bagi setiap operator 3G memiliki blok yang bersebelahan. Untuk mewujudkan ini, Telkomsel diminta pindah dari blok 4 ke 6 dengan konsekuensi operator itu harus mengeluarkan dana sekitar Rp34 miliar dan bisa menyebabkan kualitas layanan terganggu karena satu blok akan dimatikan. Opsi kedua, Axis diberikan kanal kedua agar contigous. Namun hal itu akan berdampak blok 3G milik Tri tidak contigous. Ketiga, Axis diberikan kanal ke 6, tetapi dampaknya Tri memiliki blok contigous, sementara Axis tidak. Keempat, Axis di blok ke 1 dan 2, sedangkan Tri di blok 3 dan 6. konsekuensinya blok milik Tri akan terpakai sebagian untuk guard band. Kelima, disiapkan kajian refarming 2,1 GHz yang menyertakan tambahan blok ketiga. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper