Jejak Konglomerat di Lelang 1,4 GHz Komdigi

Leo Dwi Jatmiko,Pernita Hestin Untari
Senin, 11 Agustus 2025 | 07:11 WIB
Teknisi melakukan perawatan menara BTS di Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Teknisi melakukan perawatan menara BTS di Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Lelang frekuensi 1,4 GHz segera memasuki babak pengunduhan dokumen. Perusahaan yang tertarik menggunakan pita 1,4 GHz akan mengumpulkan dokumen sebagai syarat dari keikutsertaan mereka pada seleksi 1,4 GHz. Hingga saat ini, perusahaan telekomunikasi masih mematangkan kesiapan untuk terlibat pada lelang tersebut.

Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto mengatakan proses seleksi pada 11 Agustus 2025 memasuki tahap pengunduhan lelang. Setelah dokumen lelang terunduh, jumlah pasti peserta lelang spektrum akan diketahui. 

“Setelah tanggal 11 itu mendownload dokumen lelang. Nah baru ketahuan berapa peminatnya. Nanti setelah ketahuan berapa [peminatnya],” kata Wayan, dikutip Senin (11/8/2025). 

Adapun berdasarkan keterangan terakhir, PT Solusi Sinergi Digital (WIFI) menjadi salah satu perusahaan yang paling siap untuk terlibat. Saat ini perusahaan tengah mengkaji manfaat pita 1,4 GHz terhadap proses bisnis. Dari sisi operator seluler, PT Indosat Tbk. (ISAT), PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL), dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) masih mempertimbangkan.  

Daya tarik dari lelang 1,4 GHz sendiri tidak terlepas dari sejumlah konglomerat besar yang berada di balik perusahaan yang terlibat pada seleksi 1,4 GHz. Lantas siapa aja mereka? 

A. Hashim S. Djojohadikusumo (WIFI)

Hashim S. Djojohadikusumo menjadi pengendali saham perusahaan layanan digital PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), melalui PT Investasi Sukses Bersama (ISB). Pada Juli 2025, porsi kepemilikan saham  Investasi Sukses Bersama meningkat dari 49,7% ke 61,19% setelah menyelesaikan pembelian lewat PT Yakin Bertumbuh Sekuritas.

Adapun jika dirunut, Hashim melalui PT Arsari Sentra Data jadi pemegang mayoritas saham Investasi Sukses Bersama. 

Hashim S. Djojohadikusumo
Hashim S. Djojohadikusumo

Informasi terakhir, Presiden Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk., Yune Marketatmo menyatakan masih mengkaji secara internal kesiapan mereka di lelang 1,4 GHz. 

“Kami masih dalam tahap kajian internal untuk memastikan kesiapan dan kesesuaian strategi perusahaan terkait e-Auction 1,4 GHz tersebut,” kata Yune. 

Yune menambahkan, pihaknya tengah mengevaluasi potensi pemanfaatan pita 1,4 GHz secara menyeluruh, mencakup aspek teknis, regulasi, hingga model bisnis.

Evaluasi ini dilakukan agar strategi perusahaan sejalan dengan komitmen pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam mendorong percepatan dan pemerataan akses internet di seluruh Indonesia.

B. Franky O. Widjaja (XLSMART)

Franky merupakan salah satu petinggi Sinar Mas, yang juga pemilik PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, (EXCL). Perusahaan telekomunikasi Indonesia dengan basis pelanggan lebih dari 90 juta pengguna. 

Bos Sinar Mas tersebut memiliki visi menghadirkan layanan telekomunikasi berkualitas kepada masyarakat Indonesia. 

Franky O. Widjaja
Franky O. Widjaja

Mengenai lelang 1,4 GHz, XLSMART masih mempelajari ketentuan teknis dan administratif yang ditetapkan terkait  dengan seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pitalebar (broadband wireless access) tahun 2025.

Terlebih, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru mengeluarkan pengumuman terkait dengan seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz pada 28 Juli kemarin. 

“Saat ini kami masih mencoba mempelajari dulu karena pembukaan seleksinya kan juga baru saja disampaikan Komdigi. Untuk hal lainnya kami belum bisa sampaikan,” kata Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto, saat dihubungi Bisnis.

c. Li Ka-shing dan Victor Li (Indosat Ooredoo Hutchison)

Li Ka-shing dan Victor Li adalah salah satu taipan di Hongkong. Keduanya memiliki saham di PT Indosat Tbk. (ISAT) melalui CK Hutchison Indonesia Telecom Holdings Limited. Saat Indosat dan Tri Indonesia melebur, Li Ka shing menyampaikan harapannya untuk meningkatkan kualitas layanan internet di Tanah Air. 

Adapun Indosat menyatakan dukungan terhadap proses lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang dibuka oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Director & Chief Business Officer Indosat, Muhammad Buldansyah, menegaskan pentingnya konektivitas yang andal sebagai fondasi utama dalam memenuhi kebutuhan digital masyarakat Indonesia.

“Sejalan dengan tujuan kami untuk memberdayakan Indonesia, Indosat senantiasa mendukung kebijakan dan program pemerintah dalam memperkuat transformasi digital nasional,” kata Buldansyah kepada Bisnis.com, Kamis (7/8/2025).

Buldansyah menambahkan, langkah ini dilakukan untuk memastikan kontribusi Indosat tetap memberikan dampak positif bagi masyarakat, industri, serta pembangunan ekosistem digital nasional, sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan.

Dia menilai tersedianya frekuensi ini dapat meningkatkan kualitas layanan internet di Indonesia, sehingga mampu bersaing di tingkat regional. Selain itu, lanjut dia, Indosat juga mendorong agar proses lelang dilaksanakan secara transparan, adil, dan berkelanjutan.

“Sehingga memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat serta berkontribusi pada keberlangsungan industri telekomunikasi yang sehat dan kompetitif,” katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami