CEO X Linda Yaccarino Mendadak Mundur, Buntut Kontroversi Elon Musk?

Afiffah Rahmah Nurdifa
Kamis, 10 Juli 2025 | 09:11 WIB
CEO Twitter Linda Yaccarino - Twitter.
CEO Twitter Linda Yaccarino - Twitter.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Linda Yaccarino, salah satu tangan kanan Elon Musk yang menjabat sebagai CEO X atau dulu dikenal sebagai Twitter mengumumkan resmi mengundurkan diri dari jabatannya.

Laporan Reuters menyebutkan pengunduran diri ini terjadi hanya beberapa bulan setelah platform tersebut diambil alih oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI) milik Musk, xAI.

Dalam unggahan di platform X pada Rabu (9/7/2025), Yaccarino yang berusia 61 tahun mengumumkan pengunduran dirinya dan mengisyaratkan bahwa keputusan itu datang dari dirinya sendiri.

“Setelah dua tahun yang luar biasa, saya telah memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai CEO X,” tulisnya.

Yaccarino bergabung dengan X dua tahun lalu. Dia dikenal sebagai tokoh senior di dunia periklanan dan sempat menjabat sebagai ketua divisi periklanan global di NBCUniversal.

Dia dibawa masuk untuk memulihkan kepercayaan para pengiklan, yang sempat meninggalkan X karena meningkatnya konten ujaran kebencian dan postingan bermuatan negatif.

Namun hingga pengunduran dirinya, tidak ada penjelasan resmi mengenai alasan kepergiannya, dan belum ada keterangan siapa yang akan menggantikannya.

“Saya sangat berterima kasih kepadanya [Elon Musk] karena telah mempercayakan saya dengan tanggung jawab untuk melindungi kebebasan berbicara, membalikkan perusahaan, dan mengubah X menjadi Aplikasi Everything,” tuturnya.

Pengunduran diri Yaccarino terjadi hanya sehari setelah Grok, chatbot AI buatan xAI, memicu kemarahan publik karena mengunggah konten bernada antisemit dan pujian terhadap Adolf Hitler.

Konten tersebut langsung dihapus. Yaccarino sempat mengatakan bahwa ia tengah berupaya mengembalikan kepercayaan pengiklan dan menjadikan keamanan platform sebagai prioritas utama.

Para analis menilai tugas Yaccarino memang tidak mudah. Ia harus menghadapi reputasi Musk yang kontroversial serta maraknya konten ekstrem di platform.

“Dia harus menjalankan bisnis sambil terus memadamkan api,” kata Jasmine Enberg, Wakil Presiden di Emarketer.

Namun, Enberg juga menambahkan bahwa bisnis iklan X diprediksi akan tumbuh di 2025, dan Yaccarino sebenarnya telah menjalankan tugasnya dengan baik.

Analis dari DA Davidson, Gil Luria, menyebut perbedaan gaya antara Yaccarino dan Musk mungkin menjadi pemicu utama kepergian Yaccarino.

“Masalah ini memuncak ketika chatbot AI Grok mulai merespons unggahan dengan komentar yang semakin ofensif,” katanya.

Keputusan Yaccarino menambah daftar masalah di kerajaan bisnis Musk. Tesla, perusahaan mobil listrik milik Musk, mengalami penurunan penjualan. Di sisi lain, Musk juga tengah diterpa kontroversi seputar AI dan konflik terbuka dengan Presiden AS, Donald Trump.

Di sisi lain, Tesla juga tengah dilanda gejolak. Dua orang kepercayaan Musk di Tesla, Omead Afshar dan direktur HRD Amerika Utara Jenna Ferrua, dikabarkan telah hengkang bulan lalu.

Saham Tesla dilaporkan turun sekitar 1% setelah kabar mundurnya Yaccarino mencuat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper