Perplexity AI Incar Valuasi Rp231,2 Triliun dalam Putaran Pendanaan Baru

Lukman Nur Hakim
Selasa, 13 Mei 2025 | 12:10 WIB
Ilustrasi Artificial intelligence/Alibaba Cloud
Ilustrasi Artificial intelligence/Alibaba Cloud
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) Perplexity tengah dalam pembicaraan lanjutan untuk menggalang dana sebesar US$500 juta atau Rp8,2 trilun dalam putaran pendanaan terbaru.

Melansir dari Reuters, Selasa (13/5/2025) hal ini diperkirakan akan menilai perusahaan AI tersebut pada angka US$14 miliar atau Rp231,2 triliun.

Perusahaan modal ventura ternama, Accel, disebut akan memimpin pendanaan kali ini. Hingga berita ini diturunkan, Perplexity belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari Reuters.

Perplexity, yang didukung oleh Nvidia, dikenal sebagai penyedia layanan pencarian berbasis AI yang menyajikan ringkasan informasi secara cepat dan ringkas. 

Layanannya kerap dibandingkan dengan ChatGPT milik OpenAI dan Gemini milik Google, karena kemampuannya dalam memberikan jawaban kontekstual terhadap pertanyaan pengguna.

Kemajuan pesat teknologi chatbot AI selama setahun terakhir telah memicu antusiasme besar dari para investor, yang melihat potensi besar dalam adopsi global teknologi ini. 

Sebelumnya pada Maret lalu, Reuters melaporkan bahwa Perplexity tengah mempertimbangkan untuk mengumpulkan dana antara US$500 juta hingga US$1 miliar dengan valuasi yang lebih tinggi, yakni US$18 miliar.

Sebagai informasi, pada tahun lalu Perplexity berhasil meraih pendanaan dengan valuasi sebesar US$9 miliar, mencerminkan pertumbuhan cepat dan ketertarikan investor terhadap sektor AI generatif.

Menariknya, Apple juga dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menambahkan layanan pencarian berbasis AI seperti Perplexity ke dalam peramban Safari. 

Jika terealisasi, langkah ini dapat memperluas jangkauan Perplexity secara signifikan dengan menjangkau basis pengguna Apple yang sangat besar di seluruh dunia.

Sementara itu, melansir dari Techcrunch, Perplexity berhasil meraih US$500 juta dalam pendanaan dengan valuasi mencapai US$9 miliar, menunjukkan potensi besar dalam pengembangan teknologi pencarian berbasis AI. 

Dana baru ini akan digunakan untuk mempercepat pengembangan dan ekspansi perusahaan, yang saat ini berfokus pada pencarian berbasis kecerdasan buatan yang dapat memberikan pengalaman lebih baik bagi pengguna.

Dana ini dikelola oleh Kelly Graziadei dan Joanna Lee Shevelenko, dua mitra umum yang sebelumnya mendirikan F7 Ventures pada tahun 2018. 

F7 Ventures dikenal sebagai perusahaan modal ventura tahap awal yang telah berinvestasi pada berbagai perusahaan rintisan, termasuk perusahaan kesehatan wanita Midi. 

Meskipun demikian, belum jelas apakah Graziadei dan Shevelenko akan tetap menjalankan F7 atau berfokus sepenuhnya pada dana ventura Perplexity.

Sebagai perbandingan, OpenAI, pengembang teknologi di balik ChatGPT, juga memiliki dana investasi yang dikenal dengan OpenAI Startup Fund. 

Berbeda dengan Perplexity, OpenAI menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan dana internal mereka untuk berinvestasi dalam perusahaan-perusahaan yang didukung oleh startup fund mereka.

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper