Bisnis.com, JAKARTA - Perplexity, pengembang mesin pencari berbasis kecerdasan buatan (AI), menghadirkan perusahaan modal ventura yang berfokus pada pendanaan tahap awal dan pra-awal. Total nilai yang diinvestasikan untuk menghadirkan preusahaan tersebut sekitar US$50 juta atau Rp819,2 miliar (kurs Rp16.390).
Melansir dari Techcrunch, Rabu (26/2/2025) sebagian besar modal dana ini berasal dari mitra terbatas, Perplexity juga turut berkontribusi dengan menggunakan sebagian dana yang dikumpulkan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
Pada bulan Desember lalu, Perplexity berhasil meraih US$500 juta dalam pendanaan dengan valuasi mencapai US$9 miliar, menunjukkan potensi besar dalam pengembangan teknologi pencarian berbasis AI.
Dana baru ini akan digunakan untuk mempercepat pengembangan dan ekspansi perusahaan, yang saat ini berfokus pada pencarian berbasis kecerdasan buatan yang dapat memberikan pengalaman lebih baik bagi pengguna.
Dana ini dikelola oleh Kelly Graziadei dan Joanna Lee Shevelenko, dua mitra umum yang sebelumnya mendirikan F7 Ventures pada tahun 2018.
F7 Ventures dikenal sebagai perusahaan modal ventura tahap awal yang telah berinvestasi pada berbagai perusahaan rintisan, termasuk perusahaan kesehatan wanita Midi.
Meskipun demikian, belum jelas apakah Graziadei dan Shevelenko akan tetap menjalankan F7 atau berfokus sepenuhnya pada dana ventura Perplexity.
Sebagai perbandingan, OpenAI, pengembang teknologi di balik ChatGPT, juga memiliki dana investasi yang dikenal dengan OpenAI Startup Fund.
Berbeda dengan Perplexity, OpenAI menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan dana internal mereka untuk berinvestasi dalam perusahaan-perusahaan yang didukung oleh startup fund mereka.