GSMA Sebut Indonesia Penentu Arah Ekosistem 5G di Asia Pasifik, Seperti India

Lukman Nur Hakim
Selasa, 13 Mei 2025 | 11:20 WIB
Menara telekomunikasi dengan jaringan 4G dan 5G/Telkomsel
Menara telekomunikasi dengan jaringan 4G dan 5G/Telkomsel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi seluler global GSMA menempatkan Indonesia sejajar dengan India sebagai negara prioritas masa depan 5G di Asia Pasifik.

Menurut GSMA, masa depan 5G di Asia Pasifik berada di Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar di Asia Pasifik.  

“Indonesia adalah salah satu dari lima ekonomi terbesar dunia di generasi mendatang. Peran Indonesia dalam membentuk ekosistem 5G akan menentukan masa depan Asia Pasifik,” ujar Kepala GSMA Asia Pasifik Julian Gorman dikutip Selasa (13/5/2025). 

Asosiasi IoT Indonesia memperkirakan jumlah pengguna gawai 5G di Indonesia mencapai 50 juta pada 2024.

Sementara itu laporan Ericsson memperkirakan jumlah pengguna 5G di India mencapai 270 juta atau 23% dari total pengguna smartphone di negara tersebut pada tahun yang sama. 

Gorman menyampaikan bahwa keberhasilan adopsi 5G di Asia tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga pada visi besar dan kebijakan progresif. 

Sebagai perbandingan, Julian menyebut Vietnam telah menunjukkan langkah agresif melalui pemberian insentif fiskal dan pengurangan biaya spektrum, yang terbukti mempercepat peluncuran layanan 5G secara nasional. 

GSMA menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk mengikuti bahkan melampaui capaian tersebut, asalkan reformasi berani dan dukungan lintas sektor terus diperkuat.

“Keberhasilan 5G di Asia adalah soal keberanian membawa visi besar, bukan hanya membangun infrastruktur,” ucap Julian.

Indonesia kini berada di titik krusial dalam sejarah transformasi digitalnya. Dengan menjalin kemitraan strategis bersama organisasi global seperti GSMA, Indonesia siap membuka babak baru sebagai kekuatan utama digital di kawasan Asia.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem digital. Salah satu cara yang ditempuh adalah menyiapkan spektrum frekuensi baru. 

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, menyatakan bahwa prioritas pemerintah tidak hanya sebatas pengembangan jaringan, tetapi juga perlindungan masyarakat. 

Salah satu langkah nyata yang disiapkan pemerintah pada tahun ini adalah pelaksanaan lelang spektrum 5G. 

“Kami tidak hanya fokus membangun jaringan, tapi juga membangun kepercayaan. Perlindungan anak, pemberantasan penipuan online, hingga penyederhanaan industri menjadi prioritas tahun pertama saya,” kata Meutya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper