CEO Samsung Han Jong-hee Meninggal Dunia karena Serangan Jantung

Lukman Nur Hakim
Rabu, 26 Maret 2025 | 10:38 WIB
CEO Samsung Han Jong-hee meninggal dunia pada usia 63 tahun akibat serangan jantung/Reuters
CEO Samsung Han Jong-hee meninggal dunia pada usia 63 tahun akibat serangan jantung/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Samsung Electronics mengumumkan bahwa salah satu CEO-nya, Han Jong-hee, telah meninggal dunia karena serangan jantung.

Melansir dari Reuters, Rabu (26/3/2025) Han, yang berusia 63 tahun, menjabat sebagai kepala eksekutif perusahaan terbesar di Korea Selatan sejak 2022 dan bertanggung jawab atas divisi elektronik konsumen serta perangkat seluler. 

Han, yang telah bekerja di Samsung hampir 40 tahun, meninggal dunia di rumah sakit setelah dirawat karena serangan jantung. 

Seorang juru bicara perusahaan menyatakan bahwa pengganti Han belum diputuskan. Sebelumnya, perusahaan memiliki struktur kepemimpinan co-CEO yang membagi tanggung jawab atas divisi konsumen dan chip.

Han dikenal sebagai tokoh kunci dalam mengembangkan bisnis TV Samsung menjadi pemain besar di pasar global.

“Dengan kematiannya yang tiba-tiba, mungkin ada dampak jangka panjang pada strategi bisnisnya, terutama di bidang seperti pemasaran,” ujar seorang analis.

Dengan kepergian Han, Jun Young-hyun, yang baru saja diangkat sebagai CEO pada rapat pemegang saham tahunan minggu lalu, kini menjadi satu-satunya CEO yang memimpin perusahaan tersebut.

Jun, yang sebelumnya memimpin divisi semikonduktor Samsung, menggantikan Han setelah kematiannya. 

Sebelumnya, Jun telah dipromosikan pada 2024 untuk memimpin divisi semikonduktor Samsung, yang tertinggal jauh dari pesaing-pesaing utama seperti SK Hynix dan TSMC dalam pasar chip kecerdasan buatan global.

Samsung mengonfirmasi bahwa Jun kini akan memimpin perusahaan sebagai CEO tunggal setelah kepergian Han. 

Pasar saham Samsung mengalami penurunan 0,5% seiring dengan tren negatif yang juga terjadi di pasar Korea Selatan secara keseluruhan.

Adapun, selama beberapa kuartal terakhir, Samsung menghadapi tantangan besar, dengan laba yang lemah dan harga saham yang merosot. 

Perusahaan tertinggal dari para pesaingnya dalam produksi chip memori canggih serta manufaktur chip kontrak. Di sektor ponsel pintar, Samsung juga kalah bersaing dengan Apple.

Sebelumnya meninggal, Han Jong-hee meminta maaf atas kinerja yang kurang optimal. Samsung bakal mengejar pertumbuhan anorganik untuk dorong pertumbuhan. 

Samsung Electronics sedang mencari peluang untuk melakukan akuisisi besar guna meningkatkan kinerja.

Melansir dari Reuters, Rabu (19/3/2025) CEO Samsung, Han Jong-hee, menyatakan permintaan maaf atas kinerja saham yang buruk dan menyebutkan bahwa perusahaan gagal memanfaatkan ledakan kecerdasan buatan (AI) yang telah menguntungkan pesaing di industri semikonduktor.

Samsung, yang telah menderita penurunan pendapatan dan penurunan harga saham dalam beberapa kuartal terakhir, merasa tertinggal dari pesaing utamanya dalam chip memori canggih dan manufaktur chip kontrak. 

Pesaing-pesaing tersebut, termasuk perusahaan-perusahaan besar dalam proyek AI, menikmati permintaan yang kuat dari sektor ini.

“Pertama dan terutama, saya dengan tulus meminta maaf atas kinerja saham baru-baru ini yang tidak memenuhi harapan Anda. Selama setahun terakhir, perusahaan kami gagal menanggapi pasar semikonduktor AI yang berkembang pesat," kata Han.

Lebih lanjut, Han menambahkan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk memperluas skema kinerja berbasis saham yang saat ini diterapkan kepada eksekutif, untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan memperbaiki harga saham.

Saham Samsung sempat mengalami penurunan hampir sepertiga pada tahun lalu, mencapai titik terendah dalam empat tahun terakhir pada bulan November. Meskipun ada pemulihan kecil setelah perusahaan mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai 10 triliun won ($7,2 miliar). 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper