Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) masih mengkaji skema Multi-Operator Core Network (MOCN) atau sharing network untuk mempercepat layanan 5G. Kesiapan teknologi, ekosistem, hingga kebutuhan pelanggan menjadi fokus perusahaan.
Vice President Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono menyambut baik rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam mempercepat layanan 5G lewat MOCN.
Saki menuturkan, Telkomsel memahami bahwa akselerasi adopsi teknologi ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Tidak hanya dari sisi teknologi jaringan, tetapi juga kesiapan ekosistem, regulasi, model bisnis, serta kebutuhan pelanggan.
Setiap model penerapan 5G, termasuk MOCN, kata Saki perlu dikaji secara mendalam dengan mempertimbangkan karakteristik industri telekomunikasi di Indonesia yang berbeda dengan negara lain. Baik dari aspek geografis, kepadatan penduduk, hingga regulasi spektrum.
“Oleh karena itu, Telkomsel terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan mitra industri, untuk memastikan strategi terbaik dalam memperluas jangkauan 5G,” kata Saki kepada Bisnis, Rabu (26/3/2025).
Lebih lanjut, Saki menyebutkan model MOCN memang memungkinkan berbagai operator berbagi infrastruktur radio untuk mempercepat penyebaran jaringan, sehingga secara teknis dapat menjadi salah satu opsi dalam memperluas cakupan 5G.
Namun, penerapan model ini harus memperhitungkan sejumlah faktor, seperti alokasi spektrum, kesiapan teknologi core network masing-masing operator, kepastian model bisnis, serta regulasi yang mengatur tata kelola infrastruktur bersama.
Di beberapa negara, MOCN berhasil diterapkan dalam konteks tertentu, seperti di Malaysia dengan model single wholesale network (SWN). Namun, Saki menilai pendekatan ini perlu dikaji lebih lanjut untuk melihat kesesuaiannya dengan kondisi Indonesia.
“Salah satu tantangan utama di Indonesia adalah luasnya wilayah geografis dan heterogenitas pasar, yang membutuhkan strategi yang lebih fleksibel dalam membangun jaringan 5G,” ucap Saki.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan, pihaknya tengah mengkaji keunggulan dan kelemahan MOCN.
Nezar pun menyebut model sharing network ini memiliki banyak manfaat jika nantinya digunakan di Indonesia.
“Jadi kita coba coba reviu dulu lah. Tapi sharing network ini kalau secara hitungan cost dan benefit-nya itu lebih banyak benefit-nya,” kata Nezar kepada Bisnis, Kamis (20/1/2025).
MOCN adalah model berbagi jaringan telekomunikasi yang memungkinkan beberapa operator seluler untuk berbagi infrastruktur jaringan akses radio (RAN) yang sama, termasuk menara, antena, dan spektrum frekuensi, sambil tetap mempertahankan jaringan inti (core network) mereka secara terpisah.
Model ini diklaim berhasil diterapkan di Malaysia sehingga cakupan 5G di Malaysia sudah mencapai 80%.
Semantara itu, Indonesia masih tertinggal jauh dalam penetrasi jaringan 5G. Padahal, implementasi 5G di Malaysia dilakukan pada waktu yang sama dengan Indonesia pada 2021.