Indosat (ISAT) Prioritaskan Ekspansi Jaringan ke Indonesia Timur pada 2025

Leo Dwi Jatmiko
Minggu, 23 Maret 2025 | 07:40 WIB
Karyawan beraktivitas di dekat logo Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) di Jakarta, Senin (5/2/2024). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di dekat logo Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) di Jakarta, Senin (5/2/2024). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Director & Chief Technology Officer PT Indosat Tbk. Desmond Cheung mengatakan perusahaan akan terus melakukan ekspansi jaringan yang agresif pada tahun ini, khususnya di Indonesia bagian Timur seperti Nusa Tenggara hingga Papua.

Pasar di Indonesia Timur masih luas. Indosat berupaya mengoptimalkan pasar tersebut dengan memberikan pilihan baru kepada para pelanggan.  

“Karena masih ada peluang yang sangat bagus di Indonesia. Ini berbeda dengan negara lain. Di Indonesia, beberapa kawasan jauh belum terlayani. Jadi kita perlu menyediakan pilihan untuk pelanggan,” kata Desmond kepada Bisnis, Minggu (16/3/2025). 

Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2024 menyebutkan penetrasi internet di Indonesia Timur, yang meliputi Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, baru mencapai 67%. Angka penetrasi itu lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia Bagian Barat yang telah mencapai 88%.

Hal ini menandakan ruang pertumbuhan di Indonesia Bagian Timur masih cukup besar, mengingat masih ada 33% wilayah di Indonesia Timur yang belum terlayani internet. 

Adapun Indosat telah hadir di Indonesia Timur sejak 2022. Desmond mengatakan bahwa sejak kehadiran jaringan internet perusahaan di Indonesia Timur, trafik Indonesia mengalami lesatan, yang menandakan layanan Indosat dapat diterima di pasar Indonesia Timur.

“⁠Peningkatan kapasitas yang sangat besar. Kenaikan kapasitas mencapai 200%,” kata Desmond.

Pada 2023, Indosat mencatat dalam kurun waktu 10 bulan, penetrasi layanan di wilayah Nusa Tenggara telah meningkat sebesar 2,3 kali lipat, sedangkan untuk wilayah Nusa Tenggara Timur telah meningkat 3,7 kali lipat.

Sejak merger dengan Tri pada 2022, Indosat telah menambah cakupan layanan kepada lebih dari 10 juta populasi di Indonesia, dengan 16.400 desa yang sebelumnya tak terlayani kini dapat menikmati layanan Indosat. 

Indosat memiliki lebih dari 250.300 BTS pada 2024. Jumlah tersebut bertambah sekitar 20.800 BTS dibandingkan dengan 2023 yang berjumlah 229.500 BTS. Adapun BTS 4G mendominasi pada 2024 dengan total mencapai 196.300 BTS atau bertambah 17.200 BTS. 

Sementara itu BTS 2G tercatat sebesar 53.900 atau bertambah 3.500 BTS secara tahunan. Pertumbuhan BTS 2G yang lebih rendah sejalan dengan bisnis seluler yang telah beralih dari layanan suara dan SMS ke layanan berbasis data atau internet. 

Indosat mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp13 triliun pada 2025 untuk memperluas jaringan, meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan, hingga mengadopsi teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan.

Dia mengatakan wilayaah Papua, Maluku, Nias, hingga Nusa Tenggara menjadi salah satu target wilayah ekspansi jaringan. Indosat yang sudah hadir sejak tahun lalu pulau tersebut, akan memperluas layanan mereka dengan menjangkau lebih banyak kota. 

“Pada tahun ini di kuartal pertama sudah dibangun lagi jaringa. Indonesia benar-benar besar,” kata Desmond. 

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper