Author

Fadel Muhammad

Anggota DPD RI 2024-2029

Lihat artikel saya lainnya

OPINI: Internet Murah & Literasi Digital

Fadel Muhammad
Jumat, 28 Februari 2025 | 08:29 WIB
Teknisi melakukan perawatan di tower Micro Cell di Jakarta, Kamis (9/1/2025)/JIBI/Bisnis/Abdurachman
Teknisi melakukan perawatan di tower Micro Cell di Jakarta, Kamis (9/1/2025)/JIBI/Bisnis/Abdurachman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tidak bisa dimungkiri, internet kini sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kebutuhan sehari-hari. Internet makin memberi banyak dampak pada kehidupan manusia.

Dampak internet terhadap pertumbuhan ekonomi sangat signifikan. Menurut hasil penelitian Interactive Advertising Bureau (IAB) dan Harvard Business School, ekonomi internet telah menyumbang US$2,45 triliun (11,57%) dari total US$21,18 triliun PDB Amerika Serikat (AS) pada 2020.

Penelitian McKinsey Global Institute menemukan bahwa dalam kurun 2009-2010, internet telah menyumbang 21% per-tumbuhan PDB negara-negara ekonomi maju.

Internet juga memiliki unsur keadilan. Siapa pun, di mana pun, kapan pun penggunanya memanfaatkan internet secara bijaksana, ia bisa mendapatkan keuntungan untuk memperbaiki kehidupannya. Tentunya ini dengan dukungan infrastruk-tur lainnya yang memadai.

Sebagai contoh, seorang pengusaha UMKM di suatu daerah terpencil memasarkan suatu produk khas daerahnya melalui internet, lalu pembeli datang dari luar pulau melalui pesanan online dengan sistem pembayaran online yang terintegrasi.

Selama jaringan logistik memadai dengan infrastruktur jalan yang baik, produk itu bisa sampai ke pembelinya dalam keadaan yang layak pakai atau layak konsumsi. Kabar baiknya, di Indonesia, penetrasi internet terus membaik. Jumlah pengguna internet terus bertambah.

Menurut Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), saat ini terdapat 221 juta orang (79,5%) dari populasi pen-duduk Indonesia yang sudah terkoneksi internet. Penetrasi itu termasuk tinggi di dunia karena menurut Datareportal per Januari 2025, jumlah pengguna internet dunia mencapai 5,56 miliar atau 67,9% dari populasi dunia.

Dengan begitu, penetrasi internet di Indonesia lebih tinggi dari penetrasi internet rata-rata dunia.

Pertanyaan berikutnya adalah internet seperti apa yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan? Negara-negara maju yang sudah merasakan dampak signifikan internet pada pertumbuhan ekonomi mereka memiliki jaringan internet broadband dengan kecepatan tinggi.

Berdasarkan Speedtest Global Index, kecepatan internet rata-rata di AS per Januari 2025 adalah 164,85 Mbps (mobile) dan 274,16 Mbps (fixed broadband). Sementara itu, berdasarkan sumber yang sama, kecepat-an internet yang bisa dinik-mati pengguna Indonesia rata-rata 40,44 Mbps (mobile) dan 32,13 Mbps (fixed broadband).

Kecepatan itu membuat Indonesia berada di urutan bawah di Asean di bawah Kamboja (47,06 Mbps (mobile) dan 46,89 Mbps (fixed broadband). Menurut kajian Chiplunkar & Goldberg (2022), pening-katan kecepatan internet berpengaruh nyata pada peningkatan produktivitas.

Di negara-negara berkembang, di mana akses internet lebih banyak dilakukan melalui smartphone, upgrade cakup-an jaringan seluler dari 2G ke 3G sebesar 10 poin per-sentase, telah mendorong produktivitas pekerja sebesar 2,1 poin persentase.

KESEJAHTERAAN DAERAH

Untuk mendorong pertum-buhan ekonomi, Presiden Prabowo Subianto menem-patkan peningkatan akses internet berkecepatan tinggi dan digitalisasi sebagai bagian dari arah pembangunan. Penjelasan poin ketiga Asta Cita menyebutkan bahwa dalam rangka melanjutkan pengembangan infrastruktur, salah satu targetnya adalah membangun infrastruktur digital dan teknologi secara merata di kabupaten/kota sehingga tidak ada desa yang tidak terakses internet atau internet sinyal lemah.

Di sektor ekonomi, digita-lisasi menjadi fokus utama untuk mendukung kemandirian bangsa, terutama dengan meningkatkan inovasi tekno-logi, seperti pertanian digital dan platform pembiayaan bagi UMKM. Kendati penetrasi internet Indonesia sudah tinggi, kecepatan internetnya masih rendah.

Untuk itu, program Kementerian Komdigi mem-bangun jaringan broadband dengan harga murah perlu didukung. Tentu kita senang melihat jangkauan 4G sudah meliputi 97,16% wilayah permukim-an. Ini artinya, lebih banyak masyarakat sudah terjangkau jaringan 4G. Ini diharapkan bisa memberdayakan masya-rakat di daerah yang pada akhirnya akan menyejahtera-kan mereka.

Hasil penelitian Lembaga Demografi Universitas Indonesia menyebutkan pela-ku usaha yang memiliki kece-patan internet di atas 30 Mbps memiliki pendapatan bersih hingga 93% lebih tinggi atau mencapai 15 kali lebih besar dibandingkan responden dengan kecepatan internet kurang dari 1,5 Mbps.

Meskipun demikian, tingkat pemanfaatan internet berke-cepatan tinggi di Indonesia masih perlu dikaji lagi untuk meningkatkan manfaatnya bagi ekonomi.

Selain itu, banyak yang menilai harga langganan akses internet masih mahal. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2024, lebih dari 81,53% pengguna Indonesia mengeluarkan biaya internet Rp100.000 per bulan atau kurang. Dengan peran internet dan digital yang makin penting, maka strategi meningkatkan akses internet berkecepat-an tinggi di daerah disertai dengan harga murah, menjadi hal strategis.

Hanya saja, pemerintah perlu mening-katkan program peningkatan literasi digital masyarakat daerah. Jangan sampai terjadi euforia pemanfaatan internet murah dan berkecepatan tinggi yang dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak produktif.

Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI), yang dikeluarkan  Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunikasi dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, masih belum tinggi.

Skor IMDI pada 2024 hanya 43,34. Skor itu menunjukkan literasi digital masyarakat Indonesia termasuk kategori cukup, tetapi masih membu-tuhkan peningkatan. Ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk meningkatkannya

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Fadel Muhammad
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper