Patrick Walujo Terkejut Ada Fraud di eFishery, Ini Investasinya via Northstar

Annisa Kurniasari Saumi,Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 17 Januari 2025 | 14:55 WIB
Patrick Walujo/GOTO.
Patrick Walujo/GOTO.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu pendiri Northstar Patrick Walujo mengaku terkejut dengan fraud yang terjadi di unicorn akuakultur eFishery, perusahaan yang sempat mendapat pendanaan dari Northstar. 

Sebagaimana diketahui, eFishery tercatat mendapatkan pendanaan dari modal ventura milik Patrick Walujo, Northstar. Northstar merupakan salah satu investor awal eFishery bersama dengan modal ventura lainnya seperti Temasek hingga SoftBank. 

Pada Juli 2023, Northstar bersama dengan investor lainnya menyuntikan modal sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun kepada perusahaan tersebut. Pendanaan Seri D itu kemudian mengatarkan eFishery sebagai unicorn. 

Sementara itu pada 2022, Northstar juga sempat menyuntikan pendanaan ke eFishery. Dalam acara BUMN Startupday, pada tahun tersebut, Patrick sempat memuji sosok Gibran. Keputusan Northstar berinvestasi di eFishery bukan hanya karena bisnisnya, juga karena Gibran. 

Namun semua itu berubah. Patrick kini kecewa. Patrick menuturkan kasus yang terjadi pada eFishery cukup memalukan dan merusak kredibilitas dan komunitas startup Indonesia. Berbicara di depan private equity dan para investor, Patrick menuturkan apa yang terjadi pada kasus eFishery benar-benar memalukan. 

Dia bahkan menyebut kasus ini adalah aib bagi semua orang yang menjalankan eFishery. 

"Saya bukan bagian dari tim investigasi, rekan-rekan saya yang menangani hal itu. Namun, dari pandangan awal, saya percaya ini adalah fraud sistematis," kata Patrick, di Indonesia PE-VC Summit 2025, Kamis (16/1/2025). 

Dia melanjutkan, dirinya sebelumnya telah mengirim tim ke eFishery untuk melakukan beberapa pemeriksaan. Menurutnya hal tersebut adalah prosedur bisnis yang normal. Pihaknya juga baru saja mendapatkan salinan percakapan dari tim eFishery yang berhubungan dengan tim miliknya. 

"Jelas jika semua ini adalah masalah besar dan bersifat sistematis. Jadi ini benar-benar mengejutkan," ucapnya. 

Patrick juga menambahkan kerusakan yang ditimbulkan akibat fraud eFishery ini terhadap Indonesia, komunitas startup, dan kredibilitas Indonesia sangatlah besar. Patrick mengungkapkan dirinya dan tim akan mengusut kasus ini hingga tuntas dan menangani kasus ini dengan sangat serius. 

"Kami akan mengusutnya hingga tuntas dan akan menangani dengan sangat serius," ujarnya. 

eFishery menunjuk Adhy Wibisono sebagai CEO sementara menggantikan Gibran Huzaifah, dengan tujuan memperbaiki tata kelola perusahaan yang belakangan menjadi sorotan karena diduga mengalami fraud. 

Para pemangku kepentingan menaruh perhatian dengan dugaan fraud sehingga melakukan pergantian demi tata kelola yang lebih baik. “Keputusan diambil bersama shareholder perusahaan, sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik," kata Tim Komunikasi eFishery kepada Bisnis, Selasa (17/12/2024). 

Dalam beberapa waktu terakhir eFishery menjadi perhatian atas dugaan fraud di internal. 

Gibran yang menjadi nakhoda perusahaan sejak 2013 atau 11 tahun lalu sempat memberikan pernyataan kepada awak media mengenai fraud di internal pada September 2024. Gibran mengakui terjadi fraud dengan rasio 0,5% dari total pendapatan. 

Namun dia menegaskan fraud tersebut tidak akan membuat bisnis eFishery tumbang. Fraud atau penyimpangan dalam kategori wajar dan telah ditangani. 

“Fraud memang ada di kita, tetapi fraud-nya di bawah 0,5% dari revenue. Jadi rendah. Banyak yang bilang eFishery mau mati karena fraud, kalau jumlahnya segitu nggak membunuh perusahaannya, kami memastikan di bagian itu,” kata Gibran di Parle Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2024). 

Meski angka fraud yang terdeteksi tidak menyentuh 0,5%, Gibran menekankan angka itu tetap saja berbahaya. Sebab, kata dia, temuan fraud bertentangan dengan nilai yang diadopsi eFishery yang bertekad membantu para pembudidaya. Untuk itu, perusahaan memastikan fraud harus dibasmi hingga tak ada sama sekali, termasuk menindak tegas pihak yang melakukan fraud. “Kalau ada yang melakukan fraud, kami punya tindakan tegas,” jelasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper