Gagal
Apple Intelligence
Pengguna Apple mengeluhkan perangkat hardware iPhone yang mendadak panas setelah mereka menginstal iOS 18.2 dengan fitur Apple Intelligence.
iOS 18.2 baru saja diluncurkan ke publik dan membuka lebih banyak fitur Apple Intelligence seperti Image Playground, Genmoji, dan aplikasi Mail yang ditingkatkan.
Namun, sejalan dengan itu pengguna iOS 18.2 juga merasakan panas berlebih di smartphone mereka. Beberapa pengguna di reddit bahkan menyindir saking panasnya, cocok untuk menghangatkan tangan saat musim dingin.
Dilansir dari Digital Trends, Minggu (15/12/2024) para pengguna bercerita aplikasi Image Playground di iOS membuat smartphone mengeluarkan panas berlebihan, sehingga pelanggan tidak nyaman.
Aplikasi Image Playground adalah aplikasi untuk membuat gambar di perangkat, alih-alih mengirimkannya ke server. Hal ini memastikan privasi yang lebih baik tetapi meningkatkan beban pada prosesor dan GPU.
Tanpa sistem pendingin yang tepat, iPhone menghasilkan terlalu banyak panas terlalu cepat, dan itu dapat memengaruhi segalanya mulai dari kecepatan ponsel hingga masa pakai baterai.
Namun di sisi lain, beberapa pengguna melaporkan tidak ada masalah sama sekali. Terlepas dari cerita tentang ponsel yang panas dan kinerja yang buruk, ada banyak orang yang hanya mengalami gambar yang dihasilkan halus dan panas yang minimal.
iPhone 16
iPhone 16 memiliki kelemahan di sisi layar yang membuat pengguna terganggu dengan ponsel premium Apple tersebut.
Sejumlah pengguna iPhone 16 Pro melaporkan masalah respons layar sentuh di smartphone mereka. Pengguna merasa layar iPhone 16 Pro cacat karena tidak bisa membaca ketukan dan gesekan jari, yang memengaruhi berbagai interaksi seperti menggulir hingga menekan tombol.
Berdasarkan pengujian, laporan pembaca, dan keluhan pengguna di media sosial, masalah tersebut sejauh ini diyakini dari bug perangkat lunak, bukan kesalahan perangkat keras. Pasalnya jika itu berasal dari perangkat keras, maka Apple berpeluang menarik seluruh iPhone 16 Pro tersebut dari pasar atas kecacatan yang muncul di layar.
Secara khusus, algoritma penolakan sentuhan tidak disengaja iOS tampaknya terlalu sensitif, yang menyebabkan sentuhan yang diinginkan justur diabaikan.
Beberapa pengguna juga mengeluhkan masalah kurang sensitif saat jari mereka diletakkan di dekat Kontrol Kamera, di sisi kanan layar.
Dalam sebuah postingan di media sosial Mastodon, akun Khaos Tian menduga bahwa masalah pengabaian ketikan terjadi karena bezel layar iPhone 16 Pro yang lebih tipis dari sebelumnya, yang membuat kulit pengguna mudah menyentuh tepi layar secara tidak sengaja.
Sekadar informasi, sedikit sentuhan kulit saja sudah dapat memicu penolakan sentuhan di layar. Masalah ini dapat muncul saat pengguna memegang ponsel dengan posisi jari-jari berada di sisi-sisi perangkat. Masalah ini akan makin parah ketika ponsel digunakan tanpa casing, karena lebih mudah untuk tidak sengaja meletakkan jari di atas tepi layar yang tipis.
Masalah lainnya yang dikeluhkan pengguna adalah penolakan saat mengetuk aplikasi. Masalah ini terjadi pada iPhone yang menjalankan iOS 18 dan iOS 18.1 beta.
9 to 5 melaporkan bahwa masalah tersebut tampaknya tidak terjadi saat perangkat dalam keadaan tidak aktif di layar kunci. Artinya, masalah tersebut hanya muncul saat ponsel tidak terkunci, seperti saat menggulir aplikasi atau menggeser antarhalaman layar beranda.
Apple Vision Pro
Sejumlah pembeli pertama kacamata VR/AR milik Apple, Vision Pro, mengembalikan produk tersebut ke toko tempat mereka membeli. Para pembeli merasa tidak nyaman, pusing, hingga mual setelah menggunakan kacamata seharga US$3.500 atau Rp54,7 juta itu.
The Verge melaporkan pengguna juga mengeluhkan bobot perangkat yang berat, yang sebagian besar berada di bagian depan.
Seorang insinyur lain juga mengungkapkan pengalaman negatifnya di media sosial X, mengeluhkan bahwa pengalaman pemrograman di Vision Pro tidak meyakinkan dan masalah fokusnya menyebabkan sakit kepala.
Pakar produk Parker Ortolani berpendapat Apple Vision Pro dapat menyebabkan pembuluh darah di mata pecah. Setidaknya satu orang mengalami pengalaman serupa dengan mata memerah.
"Meskipun begitu menyenangkan digunakan seperti yang saya harapkan, itu sangat tidak nyaman untuk dipakai bahkan untuk jangka waktu singkat karena bobotnya dan desain strapnya. Saya ingin menggunakannya, tetapi saya membencinya setiap kali harus mengenakannya," kata Ortolani.
Diketahui, Vision Pro pertama kali dijual oleh Apple pada 2 Februari 2024. Apple memperbolehkan pengembalian produk dalam waktu 14 hari setelah pembelian dan untuk gelombang pertama pembeli Vision Pro.
Adapun 2 pekan setelah diluncurkan, sebagian pembeli Apple Vision Pro merasa sudah kehilangan sensasi awalnya. Bukanlah kebetulan bahwa ada lonjakan pengguna Vision Pro yang mengumumkan pengembalian headset mahal tersebut dalam beberapa hari terakhir.
"Ini terlalu mahal dan sulit untuk mencoba terbiasa dengan sakit kepala dan ketegangan mata yang saya alami,” kata Ortoloni.
Sementara itu salah seorang pengguna Reddit menambahkan bahwa jika perangkat ini tidak memberikan produktivitas yang memadai, tidak cocok untuk hiburan, dan terdapat sedikit games yang tersedia. Dia merasa Apple Vision Pro tidak butuh disimpan.