Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan superapp Grab Holdings Ltd. berhasil membukukan laba sebelum diaudit sebesar US$15 juta atau Rp236 miliar pada kuartal III/2024.
Laba pada kuartal ini mengalami peningkatan sebesar US$114 juta secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Grab mengalami kerugian sebesar US$99 juta.
Peningkatan ini terjadi karena peningkatan EBITDA yang disesuaikan oleh perusahaan, peningkatan pendapatan keuangan bersih, dan biaya kompensasi berbasis saham yang lebih rendah.
“Hal ini sebagian diimbangi oleh peningkatan biaya lain dan biaya pajak penghasilan. Biaya kompensasi berbasis saham untuk kuartal!tersebut adalah US$53 juta,” tulis laporan tersebut dikutip, Rabu (13/11/2024).
Tak hanya laba, pada kuartal III/2024 ini pendapatan Grab juga mengalami peningkatan. Tercatat, pendapatan perusahaan asal Singapura ini berada diangka US$716 juta atau mengalami peningkatan 17% secara yoy dari sebelumnya US$615 juta.
Group Chief Executive Officer dan Co-Founder Grab Anthony Tan mengatakan kuartal ketiga tahun 2024 merupakan kuartal yang kuat bagi Grab karena investasi yang Grab lakukan di seluruh bisnis mendorong percepatan pertumbuhan GMV On-Demand.
Anthony menuturkan, pada kuartal ini pihaknya juga melayani lebih banyak pengguna daripada sebelumnya, dengan 42 juta pengguna bertransaksi bulanan.
Meski mengalami kenaikan laba pada kuartal III/2024, Anthoni masih optimis optimis dengan prospek pertumbuhan jangka panjang Asia Tenggara.
“Kami bekerja keras untuk menangkap tren permintaan pengguna yang kuat, meningkatkan peluang pendapatan bagi mitra ekosistem kami, dan mendorong inovasi berbasis teknologi untuk meningkatkan efisiensi pasar kami,” ujarnya.