OpenAI Dikabarkan Raih Pendanaan Rp7,57 Triliun dari Vision Fund (Softbank)

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 1 Oktober 2024 | 08:24 WIB
Ilustrasi Logo OpenAI/Reuters
Ilustrasi Logo OpenAI/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - OpenAI, perusahaan laboratorium kecerdasan buatan (AI) milik Sam Altman, dikabarkan mendapat investasi sebesar Rp7,57 triliun dari perusahaan telekomunikasi Vision Fund (Softbank). 

Seorang sumber anonim yang mengetahui hal tersebut menyebut Softbank bakal terlibat dalam pendanaan terbaru OpenAI. SoftBank menolak berkomentar, sementara OpenAI tidak segera menanggapi. Namun, jika investasi ini benar terjadi, maka akan menjadi investasi pertama Softbank di OpenAI. 

OpenAI dikabarkan memiliki valuasi senilai US$150 miliar sebelum investasi SoftBank. Penilaian valuasi tersebut dipengaruhi oleh pembuat ChatGPT dapat mengubah struktur perusahaannya dan menghapus batasan laba bagi investor.

Dilansir dari reuters (1/10/2024), perusahaan pencetus kecerdasan buatan tersebut berusaha mengumpulkan US$6,5 miliar dalam bentuk obligasi konvertibel. Apple, dilaporkan menarik diri dari rencana untuk berpartisipasi dalam putaran pendanaan besar.  

Sumber reuters lainnya menyebut, Thrive Capital menjadi salah satu perusahaan yang terlibat dalam obligasi tersebut dengan menginvestasikan dana lebih dari US$ 1 miliar. 

Thrive Capital juga membuka peluang untuk menginvestasikan US$ 1 miliar lagi tahun depan dengan valuasi yang sama jika OpenAI mampu mencapai target pendapatan. 

Sebelumnya, OpenAI memproyeksikan dapat meraup pendapatan sebesar US$ 11,6 miliar tahun depan atau naik lebih dari tiga kali lipat dari perkiraan 2024 yang sebesar US$ 3,7 miliar. 

 OpenAI juga dikabarkan berencana memberikan CEO Sam Altman 7% saham ekuitas di perusahaan dan restrukturisasi untuk menjadi bisnis nirlaba.Melansir South China Morning Post (SCMP), Kamis (26/9/2024), hal ini menandai perubahan besar pertama dalam startup kecerdasan buatan karena perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menjadi perusahaan manfaat publik yang menghasilkan keuntungan dan membantu masyarakat. Demikian kata orang-orang yang mengetahui informasi ini. Namun, transisi ini masih dalam tahap diskusi dan waktunya belum ditentukan.

Seorang juru bicara mengatakan bahwa OpenAI tetap berfokus pada membangun AI yang menguntungkan semua orang. “Organisasi nirlaba adalah inti dari misi kami dan akan terus ada,” katanya dalam pernyataan.

Lebih lanjut, OpenAI sedang merenungkan perubahan ini di tengah eksodus manajer senior Chief Technology Officer (CTO) Mira Murati mengatakan dia akan pergi.

Melalui unggahannya di media sosial X (sebelumnya Twitter), Mira Murati mengatakan keputusan itu karena dia ingin menciptakan waktu dan ruang untuk melakukan eksplorasi.

Menanggapi unggahan tersebut, Sam Altman mengungkapkan rasa terima kasih. “Sulit untuk melebih-lebihkan betapa berartinya Mira bagi OpenAI, misi kami, dan bagi kami semua secara pribadi.”

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper