Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur internet yang terjadi selama era Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut berdampak signifikan terhadap pergerakan ekonomi digital.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan bahwa infrastruktur konektivitas digital telah menjangkau wilayah yang lebih luas dan merata. Begitu pula dengan penetrasi pengguna internet yang meningkat.
Nezar menuturkan bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
“Pertumbuhan angka pengguna internet itu juga telah menjadi daya ungkit bertumbuhnya ekonomi digital di Indonesia. Pada 2030, diproyeksikan ekonomi digital kita bertumbuh sampai US$366 miliar,” kata Nezar dikutip Jumat (27/9/2024).
Nezar menyebut bahwa pada 2030 mendatang, Indonesia bisa berkontribusi hampir 40% terhadap total pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. Angka kontribusi ini menandakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang menarik.
“Artinya kita [Indonesia] pasar yang sedang bertumbuh dengan cukup bergairah, kita adalah emerging market dalam soal ekonomi digital,” terangnya.
Namun, Nezar mengingatkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi digital, tetap diperlukan talenta digital yang cakap. Adapun, Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital untuk mendongkrak ekonomi digital agar tembus US$366 miliar.
“Sesuai dengan prediksi yang sudah dibuat,” imbuhnya.
Untuk itu, Wamen Nezar Patria meminta agar seluruh ekosistem industri telekomunikasi, pos, dan informatika saling berkolaborasi mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital.
Pasalnya, jelas dia, industri telekomunikasi, pos, dan informatika memberikan kontribusi pemasukan yang besar untuk negara sehingga berperan penting dalam mendorong kemajuan Indonesia.
“Jadi betapa pentingnya komunitas telekomunikasi, informatika, dan industri yang menopangnya, ekosistem yang menghidupinya, untuk kemajuan bangsa kita,” tandasnya.