TSMC & Samsung Jajaki Potensi Pembangunan Pabrik Cip Besar di Timur Tengah

Rika Anggraeni
Senin, 23 September 2024 | 11:14 WIB
Papan nama Samsung Electronics Co. di luar kantor pusat perusahaan di Seoul, Korea Selatan, pada hari Jumat, 28 Juni 2024/ Bloomberg-Jean Chung
Papan nama Samsung Electronics Co. di luar kantor pusat perusahaan di Seoul, Korea Selatan, pada hari Jumat, 28 Juni 2024/ Bloomberg-Jean Chung
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Dua raksasa pembuat chip, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan Samsung Electronics telah membahas pembangunan kompleks pabrik chip besar di Uni Emirat Arab (UEA) di tahun-tahun mendatang.

Proyek potensial di UEA itu diperkirakan bisa bernilai lebih dari US$100 miliar atau sekitar Rp1.516 triliun (asumsi kurs Rp15.161 per dolar AS).

Berdasarkan laporan Wall Street Journal, dilansir dari The Business Times pada Senin (23/9/2024), proyek pembangunan pabrik chip ini untuk membantu memenuhi permintaan komputasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang melonjak.

Adapun, eksekutif dari TSMC telah mengunjungi UEA baru-baru ini untuk membahas pembangunan kompleks pabrik yang dapat menyaingi fasilitas canggih perusahaan di Taiwan.

Sementara itu, Samsung Electronics yang berbasis di Korea Selatan juga telah mengirim utusan ke negara Timur Tengah baru-baru ini untuk berbicara tentang operasi besar baru di sana. Perusahaan tengah mempertimbangkan operasi pembuatan chip baru yang besar di negara itu di tahun-tahun mendatang.

Meski demikian, laporan Wall Street Journal menyebut bahwa diskusi tersebut masih dalam fase awal dan proyek ini mungkin tidak berhasil, mengingat berbagai rintangan teknis dan lainnya yang mereka hadapi.

Dikonfirmasi oleh Reuters mengenai laporan tersebut, TSMC mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana investasi baru untuk diumumkan.

“Kami selalu terbuka untuk diskusi konstruktif tentang cara-cara untuk mempromosikan pengembangan industri semikonduktor, tetapi kami tetap fokus pada proyek-proyek ekspansi global kami saat ini dan tidak memiliki rencana investasi baru untuk diungkapkan saat ini,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sementara itu, Samsung menolak mengomentari laporan Wall Street Journal tersebut.

Di sisi lain, UEA tengah berusaha untuk menjadi pusat regional dan tempat pengujian untuk AI. Itu termasuk potensi mendukung rencana ambisius oleh kepala eksekutif OpenAI Sam Altman untuk memperluas mesin dan sistem untuk teknologi.

Lebih lanjut, negara-negara Teluk telah mencoba untuk mengurangi ketergantungan mereka pada petrokimia. Mereka telah menargetkan industri semikonduktor sebagai peluang pertumbuhan selama lebih dari satu dekade.

Laporan Wall Street Journal menyebut bahwa di bawah persyaratan awal yang sedang dibahas, proyek-proyek tersebut akan didanai oleh UEA, dengan peran sentral untuk kendaraan pengembangan kedaulatan Mubadala yang berbasis di Abu Dhabi.

Di sana terungkap bahwa tujuan yang lebih luas adalah untuk meningkatkan produksi chip global dan membantu menurunkan harga tanpa merusak profitabilitas pembuat chip.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper