AS Minta Ratusan Juta Pengguna Apple Segera Update iOS, Terancam Diretas

Rika Anggraeni
Rabu, 31 Juli 2024 | 15:43 WIB
Logo Apple M4/Dok. Apple
Logo Apple M4/Dok. Apple
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pejabat siber Amerika Serikat (AS) mendesak ratusan juta pengguna Apple memperbarui perangkat sistem Apple atau berisiko diretas.

Data statista pada 2022 menyebut jumlah pengguna untuk pengguna iPhone saja di negeri Paman Sam mencapai 124 juta. Jumlah tersebut diperkirakan makin banyak saat ini. 

Melansir dari Daily Mail, Rabu (31/7/2024), Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) menginstruksikan untuk segera memperbarui perangkat mereka ke sistem iOS terbaru.

Adapun, pembaruan iOS 17.6 termasuk 35 perbaikan keamanan untuk melindungi pengguna dari peretas yang mencuri data pribadi, lokasi, atau mengambil kendali iPhone. Pembaruan ini berlaku untuk semua ponsel iPhone Xs, Xs Max, dan XR yang dirilis pada 2018 atau lebih baru.

Menurut CISA, salah satu keamanan mengatasi cacat pada sistem operasi iPhone yang memungkinkan peretas menyebabkan perangkat lunak dimatikan dan bug terpisah yang memungkinkan aplikasi mengabaikan preferensi privasi pengguna.

Meski Apple telah mengkonfirmasi akan meluncurkan perangkat lunak iOS 18 dalam beberapa bulan mendatang, para ahli telah memperingatkan pembaruan iOS 17.6 bukanlah sesuatu yang harus diabaikan pengguna.

Namun, Apple tidak menjelaskan masalah keamanan yang tepat dalam pembaruan barunya. Masalah pertama (CVE-2024-27863) memungkinkan penjahat siber untuk menentukan tata letak memori telepon dan yang kedua (CVE-2024-40788) dapat memungkinkan penyerang menyebabkan perangkat mati secara otomatis.

Lebih lanjut, Apple juga memperingatkan pembaruan iOS 17.6 akan memperbaiki masalah keamanan pada Siri yang memungkinkan penyerang untuk melewati langkah-langkah keamanan dan menggunakan asisten pribadi untuk mengakses informasi pengguna yang sensitif.

Perangkat lunak iOS juga akan memperbarui bug pada fitur 'Family Sharing' yang dapat digunakan peretas untuk mengakses informasi lokasi sensitif melalui aplikasi tertentu yang diunduh ke iPhone.

Kendati demikian, tidak ada bukti bahwa peretas telah mengeksploitasi masalah back-end ini, tetapi para ahli memperingatkan ini tidak berarti pengguna Apple menunda pembaruan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper