Tak Gentar Ada Starlink, Pelanggan Indosat (ISAT) Tumbuh jadi 100,9 Juta

Rika Anggraeni
Selasa, 30 Juli 2024 | 23:00 WIB
Karyawan melayani pelanggan di gerai PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison di Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani pelanggan di gerai PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison di Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredo Hutchison (IOH) mengantongi 100,9 juta pelanggan sampai dengan Juni 2024. Pelanggan ISAT terpantau naik meski internet berbasis Starlink milik Elon Musk mengudara di Indonesia.

Emiten telekomunikasi bersandi saham ISAT itu mengalami pertumbuhan pelanggan hingga 900.000 pada enam bulan pertama 2024. Alhasil, kini Indosat merengkuh 100,9 juta pelanggan sampai dengan kuartal II/2024 dari sebelumnya hanya 100 juta pelanggan pada kuartal II/2023.

Perinciannya, peningkatan pelanggan Indosat berasal dari pelanggan prabayar yang naik 1 juta pelanggan, dari 98,4 juta pelanggan pada semester I/2023 menjadi 99,4 juta pelanggan prabayar pada periode yang sama tahun ini.

Di sisi lain, pelanggan pascabayar Indosat turun dari 1,6 juta pelanggan semester I/2023 menjadi 1,5 juta pelanggan pada semester I/2024.

“Starlink bekerja di area di mana kami tidak dapat terhubung Starlink dan bagus untuk nelayan, di mana sangat sulit untuk terhubung melalui ponsel, jadi kami tidak melihat Starlink sebagai kompetisi,” kata Vikram dalam Paparan Kinerja Semester I/2024 secara virtual, Selasa (30/7/2024).

Vikram menuturkan bahwa ada banyak kesempatan untuk berkolaborasi, seperti satelit Starlink. Sebab, keberadaan satelit orbit bumi rendah atau low earth orbit (LEO) dapat membantu backbone perusahaan dalam hal transportasi.

“Ini bukan hal baru di mana pun di seluruh dunia. Itu bukan persaingan antara ponsel dan satelit LEO,” ungkapnya.

Sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan, Indosat mencatat rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) gabungan naik 10,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp34.300 menjadi Rp37.900.

Jika diperinci, ARPU pascabayar naik dua digit, yakni 31,9% yoy. Angkanya naik dari Rp70.000 menjadi Rp92.300, sedangkan ARPU prabayar naik 9,8% yoy menjadi Rp37.100 dari sebelumnya Rp33.800.

Adapun, trafik data mengalami peningkatan sebesar 13,4% yoy pada paruh pertama 2024, dari 7.027 PB menjadi 7.965 PB. Di sisi lain, rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan Indosat turun menjadi 5,7 menit atau turun 24,3%. Hal ini disebabkan tren di industri atas penurunan layanan suara.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper